KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena atas rahmatnya dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Salam serta
shalawat tak lupa kita panjatkan kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawakan kita dari alam gelap gulita,
menuju alam seperti sekarang ini.
Ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini yang membahas mengenai “Daya ledak otot” yang bertujuan untuk
memperdalam ilmu kita.
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki.
Namun demikian banyak pula pihak yang yang telah telah membantu kami dengan
menyediakan sumber informsi, memberikan masukan pemikiran, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempernuaan makalah ini di
waktu yang akan datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan orang
banyak.
Makassar, Februari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................ 2
D. Manfaat......................................................................................................... 2
BAB IIPEMBAHASAN………………………………………………………….3
A. Pengertian
Daya ledak otot................................................................................. 3
B. Jenis-Jenis Daya ledak otot…………………………………………………….4
C.Faktor yang mempengaruhi daya ledak
otot…………………………………....5
……………………………………………………………………………………..6
D. Bentuk Latihan Daya ledak otot………………………………………………..7
E. Manfaat
Latihan Daya ledak otot…………………………………………..8
BAB IIIPENUTUP................................................................................................ 9
A. Kesimpulan.................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11
BIODATA PENULIS......................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daya ledak otot merupakan kemampuan otot atau
sekelompok otot dalam melakukan kerja secara eksplosiv yaitu secara cepat dan
kuat.
Kemampuan daya ledak otot (power) sangat
diperlukan bagi atlet olahraga yang membutuhkan gerakan secara cepat dan kuat,
misalnya pada atlet bola voli melakukan smash, atlet lari jarak pendek
melakukan start dan lari sprint, atlet lompat jauh dan lain sebagainya.
Dalam penelitian(sarwonosankar 2008) menyatakan
cara meningkatkan daya ledak (explosive power) dengan melakukan latihan
pliometrik seperti latihan berbeban atau weight training adalah latihan yang
sistematis dimana beban yang hanya dipakai sebagai alat untuk menambah kekuatan
otot guna mencapai tujuan tertentu.
Bentuk latihan pliometrik explosive power dengan
karakteristik menggunakan kontraksi otot yang sangat kuat dan cepat, yaitu otot
yang selalu berkontraksi baik saat memanjang (eccentric) maupun saat memendek
(coenceentric) dalam waktu cepat.gerakan dalam latihan pliometrik identik
dengan kontraksi otot terhadap respon beban yang cepat dan irama yang dinamis.
Latihan pliometrik telah terbukti meningkatkan
daya ledak otot, tetapi belum banyak jurnal atau penelitian yang membandingkan
latihan double leg speed hop dengan penambahan beban secara langsung dalam
meningkatkan dayaledak otot tungkai.oleh karenanya di dalam makalah ini kita
membahas tentang daya ledak otot tungkai yang dimana termasuk kedalam salah
satu komponen fisik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang
akan kami bahas dalam makalah ini yaitu :
2. Macam-macam daya ledak otot ?
3. Faktor yang mempengaruhi daya ledak otot ?
4. Apa
saja bentuk latihan daya ledak otot ?
5. Apa manfaat latihan daya
ledak otot ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pengerjaan
makalah ini adalah untuk mencapai semua dari rumusan masalah, yaitu untuk
mengetaui dan menjelaskan mengenai:
1.
Untuk mengetahui
defenisi dari daya ledak otot itu sendiri.
2.
Untuk mengetahui macam – macam
daya ledak otot.
3.
Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi daya ledak otot.
4.
Untuk mengetahui
bentuk dari latihan daya ledak otot.
5.
Untuk mengetahui manfaat dari latihan daya
ledak otot.
D. Manfaat
1.
Diharapkan dalam makalah ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai daya ledak
otot.
2.
Dapat digunakan sebagai acuan terhadap latihan bagi para atlet maupun orang
lain.
3.
Dapat dijadikan sebagi referensi terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh
mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Daya ledak otot
Menurut (Suharno
HP,1998:36).Daya ledak adalah kekuatan sebuah otot untuk mengatasi tahanan
beban dengan kecepatan tinggi dalam gerakan yang utuh.
Menurut (Sajoto,1995;17), daya
ledak yaitu kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimun yang
dikerahkan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Untukmendapatkantolakan
yang kuatdankecepatan yang tinggiseorangatletharusmemilikidayaledakotot yang
besar.
Menurut (Harre,1982;16), daya ledak adalah suatu
kemampuan seorang atlet untuk mengatasi suatu hambatan dengan kecepatan
kontraksi yang tinggi. Daya ledak ini diperlukan di beberapa gerakan, misalnya
pada atlet melempar tendangan tinggi.
Daya ledak merupakan suatu unsur-unsur komponen
kondisi fisik yaitu kemampuan biomotorik manusia, yang dapat ditingkatkan
sampai batas-batas tertentu dengan melakukan latihan yang sesuai, power
(dayaledak) ada 2 bagian. :
Kekuatan daya ledak, kekuatan ini digunakan untuk
mengatasi resistensi yang lebih rendah, tetapi dengan percepatan daya ledak
maksimun. Power sering digunakan untuk melakukan satu gerakan atau satu ulangan
(lompatjauh,lemparcakram).
Kekuatan gerak cepat gerakan ini dilakukan terhadap resistensi
dengan percepatan dibawah maksimun, jenis ini digunakan untuk melakukan gerakan
berulang-ulang misalnya lari, mengayuh.
B. Jenis-jenis Daya ledak
Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk
menggerakkan kekuatan dengan cepat dalam waktu singkat untuk memberikan
momentum yang paling baik pada tubuh atau objek dalam suatu gerakan yang
eksplosif yang utuh untuk menvapai sasaran yang diinginkan.
Adapun beberapa kinerja daya ledak( Berger,2000)
adalah:
A.
Daya
ledak relative
Daya ledak relative adalah
kekuatan untuk menggerakkan berat badan sendiri secara cepat dan meledak. Hal
ini berkaitan dengan kecepatan bila berlari pada satu arah, kelincahan dan koordinasi
bila berlari mengelilingi rintangan. Pengukurannya dengan melakukan tes lompat jauh
tanpa awalan dan loncat tegak. Menurut (Bompa :1993), membedakan daya ledak menjadi
2 macamyaitu :
a. Daya ledak askilik,adalah daya ledak yang
dihasilkan oleh gerakan tertentu dalam waktusingkat.Misalnya gerakan melempar,
melompat, sebagian terbesar gerakan senam, anggar loncat indah dan olahraga
yang merupakan kinerja lompatan dan loncatan.
b. daya ledak skilik, adalahd aya ledak yang
dihasilkan oleh kinerja dengan gerakan berturut-turut yang sama atau berulang
yang dilakukan dalam waktusingkat. Misalnya lari cepat, mendayung sepeda dan
gerakan lain yang cepat atau berkaitan dengan kecepatan.
B . Daya ledak mutlak
Daya ledak mutlak adalah kekuatan atau daya untuk menggerakkan
beban luarsecara cepat dan meledak. Pengukurannya antara lain dengan melakukan
tes melempar bola medicine, mengangkat beban luar dengan cepat,tes dengan daya
ledak tungkai.
C. Faktor yang Mempengaruhi Daya ledak otot
Pada penelitian-penelitian sebelumnya didapatkan
beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan kemampuan daya ledak otot yaitu:
1.
Kecepatan hantaran rangsang dari otak ke otot Jumlah
serabut otot yang dilayani oleh sinyal yang dihantarkan
2.
Pengaruh sensory feedback dari otot yang
berkontraksi yang melibatkan muscle spindle dangolgi tendon organs
3.
Jenis serabut otot yang terlibat
4.
Pemanfaatan energi pada otot
(banyaksedikitnyaketersediaan ATP dan ATPase dalamotot).
Faktor yang mempengaruhi daya ledak otot bila
dilihat lebih mendalam potensi daya ledak seseorang dipengaruhi oleh faktor
internal danfaktoreksternal.
1.
Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh atlet sendiri diantaranya: jenis kelamin, berat badan, panjang anggota gerak, kebugaran fisik, dan usia.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh atlet sendiri diantaranya: jenis kelamin, berat badan, panjang anggota gerak, kebugaran fisik, dan usia.
·
Jenis kelamin akan
mempengaruhi kekuatan dan kecepatan otot dengan adanya Perbedaan hormone
testosterone pada laki-laki dan wanita. Perbedaan terjadi sangat mencolok setelah
seseorang mengalami pubertas, padausia 18 tahun keatas, laki-laki mempunyai kekuatan
dua kali lebih besar dari pada wanita.
·
Pembesaran masa otot dapat
meningkatkan kekuatan otot. Kekuatan otot erat kaitannya dengan berat badan,
semakin besar berat badan seseorang karena tebal otot yang meningkat, maka kekuatan
otot akan bertambah.
·
Tinggi badan adalah
jarakdari alas kaki sampai titik tertinggi pada posisi kepala dalam posisi
berdiri. Tinggi badan akan mempengaruhi pertumbuhan organ tubuh lainnya yaitu
panjang lengan dan panjang tungkai.
·
Kesegaran jasmani seseorang
merupakan salah satu parameter dalam memberikan pembebanan latihan, sebab
tingkat kesegaran jasmani yang kurang dapat mengakibatkan kelelahan sehingga
tidak dapat melakukan pelatihan secara maksimal.
·
Perbedaan dan penambahan usia atau
umur sangat menentukan kekuatan otot. Tenaga mencapai puncak pada umur 20
tahun.7 Selain itu usia dapat menunjukkan tingkat kematangan yang dikaitkan
dengan pengalaman.
2. FaktorEksternal
·
Suhu lingkungan yang
panas akan berpengaruh terhadap aktivitas kerja otot karena sebagian dari
volume darah akan dibawa ke kulit untuk mengkompensasi kelebihan panas dan
mempercepat terjadinya pengeluaran
keringat. Sedangkan suhu lingkungan yang dingin, tubuh akan bereaksi untuk
mengimbangi konsentrasi panas tubuh dengan reaksi menggigil, memerlukan energi
tambahan.
·
Kelembaban relatif menentukan
proses pelatihan dalam hal kenyamanan pada saat latihan. Kelembaban relatif di
Indonesia berkisar antara 70-80%. Kelembaban udara yang cukup tinggi atau di
atas 90% akan mempengaruhi kesanggupan pengeluaran panas tubuh akibat aktivitas
pelatihan melalui evaporasi. Sedangkan bila kelembaban udara di bawah 80% maka
akan mempengaruhi keseimbangan panas tubuh oleh karena metabolisme meningkat
akibat adanya aktivitas tubuh untuk mengimbangi suhu dingin sehingga tubuh
mengeluarkan energi yang lebih besar untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu
lingkungan.
D.
.Bentuk-Bentuk
Latihan Daya ledak Otot
a) Latihan
Beban ( Weight Training )
Pada perinsipnya latihan berbeban untuk
power sama dengan kekuatan yang membedakannya adalah repetisinya adalah 12 – 15
RM.
b) Pliometrik
Cara yang paling baik untuk mengembangkan
power maksimal pada suatau kelompok otot tertentu adalah dengan meregangkan (
memanjangkan ) terlebihdahulu otot-otot tersebut (Kontraksi
eksentrik ) sebelum mengkontraksi ( memendekan ) otot-otot itu
secara eksplosif ( kontraksi konsentrik ). Gerak yang eksplosif ( Pada waktu
lompat, jingkat, sit-up, pukul, tending, dsb ) harus di lakukan sesegera dan
semulus mungkin setelah gerakan kea rah yang berlawanan ( jongkok, berbaring,
ayun lengan ke nelakang, dsb ) ( Harsono, 2001:41 ).Adapun cirri-ciri latihan
Power adalah: 1)
melawan beban relatif ringan, berat beban sendiri, dapat pula tambahan beban
luar yang ringan, 2) gerakan relatif aktif, dinamis, dan cepat, 3)
gerakan-gerakan merupakan satu gerak yang singkat, serasi dan utuh, 4) bentuk
gerak bisa cyclic atau acyclic, dan 5)
intensitas kerja submaksimal atau
maksimal. Power otot tungkai merupakan faktor terpenting untuk mencapai
kemampuan sudut tolakan terhadap nilai power.
Latihan pliometrik
adalah suatu metode untuk meningkatkan daya ledak otot dengan bentuk kombinasi
latihan isometric dan isotonic (eksentrik-konsentrik) yang mempergunakan
pembebanan dinamik. Regangan yang terjadi secara mendadak sebelum otot
berkontraksi kembali atau suatu latihan yang memungkinkan otot-otot untuk
mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Banyakmacamdanjeni-jenis
latihan pliometrik,untuk meningkatkan kekuatan otot bagian atas dan bagian
bawah dan lain-lain.
Pliometrik yang meningkatkan kekuatan otot
bagian bawah diantaranya yaitu :
1.
Loncat naik turun bangku
tumpuan dua kaki.
2.
Naik turun bangku adalah
gerakan untuk meningkatkandayaledak power tungkai. Pelaksanaan naik turun
bangku menurut Harsono (2004) sebagaiberikut:
a. sediakan beberapa bangku
berketinggian antara 40-50 cm;
b. berdirilah dengan tegak dan menghadap bangku;
c. naiklah keatas bangku menggunakan kaki kanan, lalu turun lagi
dengan kaki kanan dan tidak boleh meloncat;
d. naik lagi keatas bangku dengan kaki kiri, kemudian turun dengan kaki
kiri;
e. lakukan gerakan ini, secara berulang-ulang dan bergantian antara
kaki kanan dan kaki kiri.
E. Manfaat Latihan Daya ledak otot
1)
Untuk
mencapai prestasi maksimal
2)
Dapat
mengembangkan teknik bertanding dengan tempo cepat dan gerak mendadak.
3)
Memantapkan
mental bertanding atlet
4)
Simpanan
tenaga anaerobic cukup besar (Suharno,1985:59).
F.
Tes Dan Pengukuran Daya Ledak (POWER)
1.
Tes loncat tegak (vertical jam tes)
a. Tes
loncat tegak dengan papan berskala
Tujuan : Untuk pengukur daya ledak otot tungkai.
Reliabilitas : 0,96
Validitas : 0,78
Fasilitas/Alat : Ruangan yang rata, papan berskala, kapur halus
(magnesium karbonat), alat penghapus, blanko (kertas), pensil (pulpen).
Petugas : pemandu tes,pencatat skor.
Pelaksanaan : peserta tes berdiri tegak menyamping dinding yang
telah ditempeli papan berskala sentimeter. Tiga jari bagian tengah menyentuh
kapur halus, ujung jari tengah meraih setinggi mungkin papan berskala, kedua
telapak kaki tetap dilantai, jarak raihan ditandai dan dicatat. Kemudian sambil
meraih papan berskala. Tandai raihan dan catat, hitung selisih hasil raihan
pertama dan hasil raihan kedua. Kesempatan diberikan 3 kali. Skor tidak dicatat
apabila, kaki menjitjit pada raihan pertama.
Penilaian : skor hasil loncatan (selisih raihan) terbaik dari 3 kali percobaan,
dicatat sebagai hasil akhir peserta tes. Hasil yang diperoleh dikonversikan tertera
pada jump-MD. Kesempatan diberikan 3 kali berturut-turut.
pada table
3.43, tabel 3,44.
b. Tes
loncat tegak dengan Jump-MD
Tujuan : untuk mengukur daya ledak otot tungkai.
Fasilitas/alat : ruangan yang rata, Jump-MD, blanko (kertas), pensil
(pulpen).
Pelaksanaan : peserta tes berdiri tegak diatas alas tumpuan, alat
Jump-MD dikaitkan di pinggang, tepat didepan pusat (dipakai seperti ikat
pinggang), sebelum loncat, tali yang melekat pada Jump-MD yang berhubungan
dengan alas tumpuan dikencangkan lurus dengan memutar tombol yang ada pada
jump-MD, kemudian tekan “On”. Lutut ditekuk + 130 – 140 dan mulai
meloncat setinggi-tingginya dan mendarat dengan kedua kaki tepat berada di atas
alas tumpuan. Hasil loncatan dapat dilihat pada angka yang tertera pada Jump-MD.
Kesempatan diberikan 3 kali beturut-turut. Skor tidak dicatat apabila mendarat
dengan satu kaki dan mendarat di luar alas tumpuan.
Peniliaan : Skor
hasil loncatan terbaik dari 3 kali kesempatan dicatat sebagai hasil akhir
peserta tes.
Tabel
3.43
No
|
Klasifikasi
|
N I l a i
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat Kurang
|
63,5 >
53,3 - 63,4
40,6 - 53,2
22,8 - 40,5
<22,7
|
Sumbr :
Nala (1986 : 37)
Tabel
3.44
Penilaian
Tes Loncat Tegak
6 - 9 Th
|
Nilai
|
10 -12 Th
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
38 ke atas
30 – 37
22 – 29
13 – 21
12 –
dst
|
38 ke atas
29 – 37
22 – 28
13 – 21
1 – 12
|
5
4
3
2
1
|
46 ke atas
38 – 45
31 – 37
24 – 30
23 – dst
|
42 ke atas
34 – 41
28 – 33
21 – 27
20 – dst
|
Sumber : Depdikbud (1993 :
29)
2.
Tes loncat jauh tanpa awalan (Standing long jump test)
Tujuan : Untuk mengukur daya ledak otot tungkai
Fasilitas / alat : Bak pasir (ruangan yang rata dan matras), sapu
untuk meratakan pasir, cangkul, alat pengukur jarak (meteran), bendera, blanko
(kertas), pensil (pulpen).
Petugas : Pemandu tes, pengukur jarak, pencacat skor.
Pelaksanaan : peserta tes berdiri sedikit kangkang + 10 cm
pada papan tolakan (garis start), lutut ditekuk + 45, kedua tangan lurus
kebelakang, kemudian mengayunkan kedua lengan kedepan sambil melompat sejauh
mungkin dan mendarat dengan kedua kaki. Hasil loncatan diukur dari garis tepi
luar papan tolakan (garis start) sampai bekas kaki yang terletak (tancapan
bendera). Apabila peserta tes jatuh atau melangkah mundur setelah mendarat,
pengukuran dilakukan dari tempat sentuhan bagian tubuh yang paling dekat pada
papan tolakan atau garis start. Kesempatan meloncat diberikan 3 kali. Loncatan
tidak diukur apabila jari kaki peserta tes melewati papan tolakan atau garis
start, peserta tes melakukan loncatan-loncatan sebelum menolak, pada waktu
mendarat peserta tes tidak dapat menguasai keseimbangannya dan jatuh
kebelakang.
Penilaian : Skor hasil loncatan terbaik dari 3 kali kesempatan,
dicatat sebagai hasil akhir peserta tes (Depdikbud, 1978).
3.
Margaris – Kalament Test
Tujuan : Untuk mengukur daya ledak otot tungkai.
Fasilitas / alat : Lapangan datar sepanjang + 12 meter, tangga
yang memiliki 9 buah anak tangga dengan tinggi masing-masing
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Daya ledak atau explosivepower adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang
untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang
sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya.
2.
Adapun beberapa kinerja daya ledak( Berger,2000) adalah:
1. Daya ledak relative
Daya
ledak relative adalah kekuatan untuk menggerakkan berat badan sendiri secara
cepat dan meledak. Menurut (Bompa :1993), membedakan daya ledak menjadi 2
macamyaitu :
a. Daya ledak askilik
b. daya ledak skilik
2. Daya ledak mutlak
Daya ledak mutlak adalah kekuatan atau daya untuk menggerakkan
3.Faktor
yang mempengaruhi daya ledak otot bila dilihat lebih mendalam potensi daya
ledak :
a.Faktor Internal
Jenis kelamin ,Pembesaran masa otot,Tinggi badan ,Kesegaran jasmani,Perbedaan dan penambahan usia
b.Faktor eksternal
Suhu lingkungan dan Kelembaban relative.
4.
Bentuk-Bentuk Latihan Daya ledak Otot
a) Latihan Beban ( Weight Training )
b) Pliometrik
5.Manfaat Latihan Daya ledak otot
·
Untuk
mencapai prestasi maksimal
·
Dapat
mengembangkan teknik bertanding dengan tempo cepat dan gerak mendadak.
·
Memantapkan
mental bertanding atlet
·
Simpanan
tenaga anaerobic cukup besar (Suharno,1985:59).
B.Saran
Dalam penulisan makalah ini
tidak dipungkiri bahwa kami tidak terdapat kesalahan, oleh karena itu apabila
membaca dan memahami materi ini, diperlukan untuk memadankan dengan sumber
lain, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan kami, kritikan dan saran akan
kami terima. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah
membantu kami dengan menyediakan sumber informasi, memberikan masukan pikiran
dll.
BIODATA PENULIS
|
||||
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar