KELOMPOK 8
TES DAN PENGUKURAN
(KOORDINASI)
ANDI REZA
ISKANDAR (1731042037)
WAHYU
HIDAYAT ( 1731042035)
Muh.Gunawan
(1731042034)
Muhammad
Fahrul Hamid (1731042032)
Kata
Pengantar
Puji syikur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
wata’ala, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul “Koordinasi”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Belajar Motorik.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua, amin.
Makassar,
13 Februari 2019
Daftar isi
Kata pengantar...................................................................................................i
Daftar
isi............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
Latar
belakang...................................................................................................1
Rumusan
Masalah.............................................................................................1
Tujuan................................................................................................................1
Manfaat..............................................................................................................2
BAB II Koordinasi
Hakikat
koordinasi............................................................................................3
Macam-macam
koordinasi................................................................................6
Koordinasi
Gerakan..........................................................................................8
Dasar-dasar latihan
koordinasi.........................................................................11
BAB III Penutup
Kesimpulan......................................................................................................14
Saran.................................................................................................................14
Daftar
Pustaka...................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Koordinasi gerak dilihat sebagai pengatur terhadap
proses-proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot yang diatur melalui
sistem persyarafan atau disebut dangan intra muskulare koordination.
Koordinasi gerak meliputi peng-koordinasian kerja otot-otot
yang terlibat dalam suatu pelaksanaan gerakan. pengkoordinasian tersebut diatur
sedemikian rupa oleh sistem persyarafan. Yang diatur disini adalah :penyesuaian
komponen-komponen kekuatan dan kecepatan yang dibutuhkan oleh otot dalam
pelaksanaan gerak sesuai dangan kebutuhan setiap bagian gerak.
Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada
sifat dan kebutuhaan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling
ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaannya. Derajat kordinasi yang
tinggi ini sangat bermanfaat untuk pekerjaan yang tidak rutin dan tidak
dapat diperkirakan, faktor-faktor lingkungan selalu berubah-ubah serta saling
ketergantungan adalah tinggi.
Komunikasi adalah kunci koordinasi yang
efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan
pemprosesan informasi. Semakin besar ketidak pastian tugas yang dikoordinasi,
semakin membutuhkan informasi. Untuk alasan ini, koordinasi pada dasarnya
merupakan tugas pemprosesan informasi.
Dalam beberapa situasi adalah tidak efisien
untuk mengembangkan cara pengkoordinasian tambahan. Ini dapat dilakukan dengan
penyediaan tambahan sumber daya-sumber daya untuk satuan-satuan organisasi atau
penglompokan kembali satuan-satuan organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri
sendiri.
Rumusan masalah
1. Jelaskan pengertian koordinasi ?
2. Apa saja macam-macam koordinasi ?
3. Apa yang di maksud koordinasi
Gerakan ?
4. Sebutkan Dasar-dasar latihan
koordinasi ?
5. Apa saja latihan koordinasi?
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu koordinasi
2. Untuk mengetahui macam-macam
koordinasi
3. Untuk mengetahui koordinasi Gerakan
4. Untuk mengetahui Dasar-dasar latihan
koordinasi
5. Untuk mengetahui apa saja latihan
koordinasi
Manfaat
1.
Agar
kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan kordinasi
2.
Agar
membuat pembaca mengetahui cara melatih dan mengembangkan kordinasi geraknya
BAB
II
KOORDINASI
Hakikat Koordinasi
1.
Pengertian Koordinasi Menurut para ahli
Koordinasi
adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks (Harsono 1988: 219).
Selanjutnya Mochamad Sajoto (1995: 9) koordinasi adalah kemampuan seseorang
mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan
tunggal secara efektif. Setiap orang untuk dapat melakukan gerakan atau
keterampilan baik dari yang mudah, sederhana sampai yang rumit diatur dan
diperintah dari sistem syaraf pusat yang sudah disimpan di dalam memori
terlebih dahulu. Jadi untuk dapat melakukan gerakan koordinasi yang benar diperlukan juga koordinasi sistem syaraf yang
meliputi sistem syaraf pusat dan sistem syaraf tepi dengan otot, tulang, dan
sendi.
Menurut
Rusli Lutan, dkk (2000: 77), koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan
gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh
ketepatan. Koordinasi diperlukan hampir disemua cabang olahraga yang melibatkan
kegiatan fisik, koordinasi juga penting bila berada dalam situasi dan
lingkungan yang asing, misalnya perubahan lapangan pertandingan, peralatan,
cuaca, lampu penerangan, dan lawan yang dihadapi. Tingkatan baik atau tidaknya
koordinasi gerak seseorang tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan suatu
gerakan secara mulus, tepat, cepat, dan efisien. Seorang atlet dengan
koordinasi yang baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara
sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat dalam melakukan keterampilan yang
masih baru baginya.
Koordinasi
yang baik dapat mengubah dan berpindah secara cepat dari pola gerak satu kepola
gerak yang lain sehingga gerakannya menjadi efektif. Sedangkan menurut Suharno
(1982:110) koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk merangkai beberapa unsur
gerak menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya. atau
kemampuan menampilkan tugas gerak dengan luwes dan akurat yang seringkali
melibatkan perasaan dan serangkaian koordinasi otot yang mempengaruhi gerakan.
Menurut Sajoto (1988:59) Koordinasi berasal dari kata coordination adalah
kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan gerakan yang berbeda ke dalam suatu
pola gerakan tunggal secara efektif. Sedangkan Nossek (1982:89) berpendapat
bahwa koordinasi adalah kemampuan untuk memadukan berbagai macam gerakan ke
dalam satu atau lebih pola gerak khusus.
Menurut
Bompa (2004:43) coordination is a complex motor skill necessary for high
performance. Koordinasi merupakan keterampilan motorik yang kompleks yang
diperlukan untuk penampilan yang tinggi. Menurut Rusli Lutan (2000:77)
koordinasi adalah kemampuan melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran
dengan cepat, efisien, dan penuh ketepatan. Menurut Schmidt (1988:265) Koordinasi
adalah perpaduan perilaku dari dua atau lebih persendian, dimana antara yang
satu dengan yang lainya saling berkaitan dalam menghasilkan suatu keterampilan
gerak.
Dari
berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa koordinasi adalah suatu kemampuan
yang dimiliki seseorang individu dalam memadukan berbagai macam gerak yang
berbeda-beda, dengan kesulitan yang berbeda, tetapi dilakukan secara cepat dan
tepat.
Mengenai
indikator koordinasi, Sukadiyanto (2005: 139) menyatakan bahwa indikator utama koordinasi
adalah ketepatan dan gerak yang ekonomis. Dengan demikian koordinasi merupakan
hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang, dan persendian dalam
menghasilkan gerak yang efektif dan efisien. Dimana komponen gerak yang terdiri
dari energi, kontraksi otot, syaraf, tulang dan persendian merupakan koordinasi
neuromuskuler. Menurut Sukadiyanto (2005: 139) koordinasi neuromuskuler adalah
setiap gerak yang terjadi dalam urutan dan waktu yang tepat serta gerakannya
mengandung tenaga.
Koordinasi
neuromuskuler meliputi koordinasi intramuskuler dan intermuskuler. Pada
koordinasi intramuskuler adalah kinerja dari seluruh serabut syaraf dan otot
dalam setiap kerja otot yang berkontraksi secara maksimum. Kinerja otot
tergantung dari interaksi serabut syaraf dan serabut otot di dalam
otot
itu sendiri. Ciri orang yang memiliki koordinasi intramuskuler baik, dalam
melakukan gerak akan serasi, tepat, ekonomis, dan efektif. Sedangkan pada
koordinasi intermuskuler melibatkan efektivitas otot-otot yang bekerjasama
dalam menampilkan satu gerak (Sukadiyanto, 2005: 139). Sebagai contoh, pemain
sepakbola yang bermain di posisi sayap dituntut untuk bisa melakukan crossing
(passing atas secara menyilang) sambil berlari cepat atau sprint. Pemain
sepakbola yang memiliki koordinasi baik sudah pasti bisa melakukan crossing
bola dengan benar, tetapi bagi pemain sepakbola yang memiliki koordinasi buruk
akan kesulitan dalam melakukan crossing. Fungsi koordinasi adalah menghasilkan
satu pola gerakan yang serasi, berirama dan kompleks maka dari itu fungsi
latihan koordinasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan tersebut.
Menurut Suntoro (2006:214), bahwa koordinasi adalah penyesuaian dan pengaturan
yang baik. Dari paparan di atas untuk lebih jelas berikut akan dibahas anatomi
mata, tangan, dan otak:
Anatomi mata terdiri dari tiga bagian yaitu :
• Lapisan luar, fibrus yang merupakan
lapisan penyangga.
• Lapisan tengah, vaskuler.
• Lapisan dalam, lapisan saraf
Mata memiliki banyak fungsi
dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya mata membantu seseorang mengambil
sesuatu dibantu dengan tangan. Mata akan terasa fungsinya ketika bekerjasama
dengan organ lainnya. Tanpa adanya kerja sama dengan organ lain, mata hanya
untuk melihat saja tanpa bisa membantu manusia dalam melakukan aktifitas
sehari-harinya.
•
Anatomi
Tangan
Tangan adalah alat gerak sangat
membantu manusia dalam menjalankan aktifitas sehari-harinya. Karena aktifitas
manusia tidak lepas dari tangan. Tangan adalah anggota badan dari pergelangan
tangan sampai ke ujung jari Budiono, (2005:536). Tidak jauh berbeda dengan
pernyataan Wikimedia (2009:1) bahwa tangan adalah bagian tubuh di ujung suatu
lengan. Sebagian besar manusia. memiliki dua tangan, biasanya dengan empat jari
dan satu ibu jari. Bagian dalam tangan adalah telapak tangan.
• Anatomi Otak
Otak
adalah bagian paling penting dalam diri manusia. Karena semua gerakan atau
otot-otot yang ada dalam manusia dioperasikan oleh otak. Otak mempunyai bagian
yang utama, yaitu otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), dan otak
kecil (serebelum).
2. Pengertian Koordinasi dari sudut pandang Anatomi dan
Fisiologi
Dari sudut pandang fisiologi,
Koordinasi dilihat sebagai pengaturan terhadap proses motorik terutama terhadap
kerja otot-otot diatur melalui sistim persyarafan. Dari definisi ini dapat
ditarik suatu pengertian bahwa koordinasi meliputi pengkoordinasian kerja
otot-otot yang terlibat dalam pelaksanaan suatu gerakan.
3. Pengertian Koordinasi dari sudut pandang Biomekanik
Pengertian dari sudut pandang biomekanik
lebih diarahkan pada penyesuaian antara pemberian implus kekuatan pada
ototdengan kebutuhan pada setiap gerakan.
Dari sudut pandang diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa koordinasi adalah hubungan timbal balik antara pusat
susunan syaraf dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan inplus tenaga
dan kerja otot serta proses-proses motorik yang terjadi untuk pelaksanaan
gerakan.
•
Macam-macam
Koordinasi
Pada dasarnya koordinasi dibedakan
menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum dan koordinasi khusus
(Bompa,1994:322).
•
Koordinasi
Umum
Koordinasi
umum merupakan kemampuan seluruh tubuh dalam menyesuaikan dan mengatur gerakan
secara sim ultan pada saat melakukan suatu gerak. Artinya, bahwa setiap gerak yang dilakukan
melibatkan semua atau sebagian besar otot-otot, sistem syaraf, dan persendian.
Untuk itu, koordinasi umum ini diperlukan adanya keteraturan gerak dari
beberapa anggota badan yang lainnya, agar gerak yang dilakukan dapat harmonis
dan efektif sehingga dapat harmonis dan efektif sehingga dapat menguasai
keterampilan gerak yang dipelajari. Koordinasi umum merupakan unsur penting
dalam penampilan motorik dan menunjukkan tingkat kemampuan yang dimiliki
seseorang.
• Koordinasi Khusus
Koordinasi
Khusus merupakan koordinasi antar beberapa anggota badan, yaitu kemampuan untuk
mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota badan secara simultan
(sage,1984:278). Pada umumnya setiap teknik dalam cabang olahraga merupakan
hasil perpaduan antara pandangan mata-tangan (hand eye-coordination) dan kerja
kaki (footwork). Koordinasi khusus merupakan pengembangan dari koordinasi umum
yang dikombinasikan dengan kemampuan biomotor yang lain sesuai dengan
karakteristik cabang olahraga. Ciri-ciri orang yang memiliki koordinasi khusus
yang baik dalam menampilkan keterampilan teknik dapat secara harmonis, cepat,
mudah, sempurna, tepat, dan luwes.
Koordinasi
umum maupun koordinasi khusus keduaduanya sangat diperlukan dalam cabang
olahraga sebab keduanya saling berpengaruh terhadap keterampilan gerak seseorang.
Dalam sepakbola sebagian besar gerakan dilakukan oleh tungkai dan kaki. Fungsi
dari gerakan lengan dan tangan hanya sebatas menjaga keseimbangan pemain sepak
bola pada saat berlari, melakukan gerak tipu terhadap lawan pada saat
menggiring bola, berbelok, berputar, dan berhenti mendadak. Karena sebagian
besar gerakan yang di sepakbola dilakukan oleh tungkai dan kaki, maka
koordinasi yang dilatihkan untuk pemain sepakbola adalah koordinasi yang dapat
meningkatkan kombinasi gerakan tungkai dan kaki dengan arah pandangan mata,
tetapi tanpa mengabaikan ayunan lengan dan tangan. Kombinasi ayunan lengan dan
tangan selain membatu dalam keseimbangan juga mendapat membantu dalam
pengharmonisan dan keluwesan gerakan. Dengan demikian sasaran utama pada
latihan koordinasi adalah untuk meningkatkan kemampuan penguasaan gerak.
•
Koordinasi
Gerakan
koordinasi
gerak dilihat sebagai pengatur terhadap proses-proses motorik terutama terhadap
kerja otot-otot yang diatur melalui sistem persyarafan atau disebut dangan
intra muskulare koordination.
Koordinasi
gerak meliputi pengkoordinasian kerja otot-otot yang terlibat dalam suatu
pelaksanaan gerakan.pengkoordinasian tersebut diatur sedemikian rupa oleh
sistem persyarafan.
Yang
diatur disini adalah penyesuaian komponen-komponen kekuatan dan kecepatan yang
dibutuhkan oleh otot dalam pelaksanaan gerak sesuai dangan kebutuhan setiap
bagian gerak.
•
Struktur Dasar Gerakan
Kata
struktur diartikan secara sederhana sebagai suatu susunan tertentu maka
struktur garak dapat diartikan sebagai strukur gerakan.atau dapat diterjemahkan
sebagai susunan dasar dari suatu gerakan atau susunan yang selalu ada dalam
pelaksanaan suatu gerakan.
•
Irama
Gerakan
Iram
gerak adalah ciri-ciri yang menggambarkan ketepatan antara pelaksanaan
bagian-bagian gerak dengan dimensi ruang dan waktu yang digunakan atau yang
diperlukan pada setiap gerakan.
Untuk
mendapatkan kemampuan irama gerakan yang baik,pada dasarnya harus dalakukan
latihan-latihan secara berulang-ulang terhadap bentuk-bentuk gerakan yang sama.
• Hubungan gerakan
Hubungan
gerakan adalah suatu proses transfer impuls tenaga dari suatu bagian tubuh yang
lain atau proses transfer impuls dari suatu alat gerak ke alat gerak lain,
sehingga terjadi hubungan gerakan.
Indikator
yang dapat diamati dari hubungan gerakan yang tidak sempurna adalah
Terjadinya kelebihan
gerakan yang tidak diperlukan yang mengakibatkan terganggunya transfer impuls
tenaga untuk gerakan. Kelebihan gerakan tersebut diakibatkan oleh impuls tenaga
yang diberikan terlalu besar dari yang dibutuhkan.
Luas Gerakan
Luas
gerakan adalah luasnya ruangan atau lintasan yang terpakai dalam pelaksanaan
suatu gerakan. Indikator-indikator yang dapat diamati untuk mengetahui
kesalahan luas gerakan antara lain :
•
Pemakaian luas gerakan untuk pelaksanaan suatu gerakan tidak
stabil
•
Frekwensi gerakan yang terlalu rendah dapat disebabkan karena
ruangan yang terpakai untuk pelaksanaan suatu gerakan terlalu
luas,sehinggawaktu yang dibutuhkan juga berlebih dari yang semestinya
•
Frekwensi gerakan yang terlalu tinggi misalnya dalam berlari atau
berenang dapat disebabkan oleh ruangan yang terpakai terlalu sempit
•
Irama gerakan tidak konstan
Kelancaran gerakan
Penyebab kesalahan gerakan atau tidak lancarnya
gerakan adalah kemampuan kondisi (kekuatan,kecepatan,dan daya tahan) dan
kemampuan koordinasi yang masih kurang, serta ketidak lengkapan, ketidak
mengertian individu terhadap informasi tentang gerakan yang harus dalaksanakan.
Kelancaran gerakan atau aliran gerakan adalah suatu
ciri-ciri yang menggambarkan kontinuitas dari jalannya suatu gerakan. Untuk
dapat melihat kelancaran gerakan,indikator yang dapat diamati adalah:
• Kontinuitas jalannya
gerakan
•
Kecepatan atau percepatan gerakan (terlalu cepat atau terlalu
lambat)
•
Kecepatan gerakan
Dalam
pelaksanan suatu gerakan, kecepatan merupakan salah satu ciri-ciri koordinasi
gerakan yang perlu mendapatkan perhatian,hal ini disebabkan karena kecepatan
sangat menentukan hasil yang ingin dicapai.
Untuk dapat memanfaatkan
kecepatan gerakan secara optimal memang sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti, kemampuan mengantisipasi gerakan,kelancaran gerakan dan hubungan
gerakan.
•
Ketepatan dan kekonstanan gerakan
Ketepatan
dan kekonstanan gerakan sangat menentukan sekali terhadap hasil yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan gerakan. Ketepatan gerakan dalam artian
proses adalah ketepatan jalannya suatu rangkaian gerakan baik dilihat dari
struktur dalam gerakan maupun dilihat dari sistematika gerakan.
Sedangkan
ketetapan produk adalah suatu hasil yang diperoleh dari aktivfitas atau gerakn.
Menurut
MEINEL (1977,HAL 180) mengartikan ketepatan gerakan sebagai ketepatan atau
kesatuan antara perencanaan gerakan dengan hasil yang diperoleh. Pengertiannya
adalah bahwa setiap pelaksanaan gerakan selalu didahului oleh suatu gerakan
yang direncanakan pada pusat susunan syaraf.
•
Dasar-dasar
Latihan Koordinasi
Karakter umum latihan koordinasi adalah
melakukan gerakan beranekaragam dalam satu satuan waktu. Misalnya pada olahraga sepakbola anggota tubuh bagian
bawah sangat dominan dalam berbagai gerakan. Untuk anggota tubuh bagian atas
yang meliputi lengan dan tangan harus dilatih juga secara seimbang, karena
koordinasi itu melibatkan perpaduan berbagai macam gerakan yang terjadi pada
bagian tubuh. Berikut akan disajikan petunjuk-petunjuk pengajaran latihan
koodinasi mata, tangan, dan kaki.
•
Memantulkan bola kesasaran berulang-ulang
Tujuan
dari tes tersebut adalah :
•
Untuk
menilai koordinasi antara mata dengan tangan.
•
Untuk
mengukur tingkat koordinasi mata dengan tangan dengan basket Wall Voley Test.
Alat
dan perlengkapan :
•
Papan
pantul atau dinding yang rata.
•
bola
basket
•
Stop
watch
•
Lakban
hitam lebar 5cm
•
Blangko
dan alat tulis
Prosedur
pelaksanaan tes :
•
Testi
berdiri di daerah tendangan dan siap menendang bola. Dengan diberi aba-aba “ya”
testi mulai melempar bola sebanyak mungkin, dan harus tepat sasaran. Sebelum
melempar kembali bola harus ditangkap dengan tangan terlebih dahulu.
•
Setiap
melempar bola harus diawali dengan sikap melempar bola yang benar.
•
Testi
melakukan 2 kali kesempatan melempar bola, masing-masing 30 detik.Tidak boleh
menghentikan atau mengontrol bola dengan kaki.
•
Sebelum
melakukan tes, testi boleh mencoba terlebih dahulu sampai merasa terbiasa.
Penilaian
:
Tiap
lemparan yang mengenai sasaran memperoleh nilai satu. Untuk memperoleh 1 nilai
:
•
Bola
harus mengenai sasaran.
•
Bola
harus ditangkap dahulu sebelum dilempar kembali.
•
Pada
waktu melempar atau menangkap bola testi tidak boleh keluar dari daerah
lemparan.
•
Bila
bola tidak mengenai sasaran, maka testi tidak mendapatkan nilai.
•
Nilai
total yang diperoleh adalah jumlah nilai lemparan yang terbanyak dari kedua
kesempatan melempar bola yang dilakukan testi.
•
Menendang
bola tepat sasaran secara berulang-ulang
Tujuan
dari tes tersebut adalah :
•
Untuk
menilai koordinasi antara mata dengan kaki
•
Untuk
mengukur tingkat koordinasi mata dengan kaki dengan Soccer Wall Voley Test
Alat
dan perlengkapan :
•
Papan
pantul atau dinding yang rata.
•
bola
kaki
•
Stop
watch
•
Kapur
•
Blangko
dan alat tulis
Pelaksanaan
tes :
•
Testi
berdiri di daerah tendangan dan siap menendang bola.
•
Dengan
diberi aba-aba “ya” testi mulai menendang bola sebanyak mungkin, boleh
menggunakan kaki manapun. Sebelum menendang kembali bola harus di blok atau
dikontrol dengan kaki yang lain.
•
Setiap
menendang bola harus diawali dengan sikap menendang bola yang benar.
•
Testi
melakukan 2 kali kesempatan menendang bola, masing-masing 30 detik.Tidak boleh
menghentikan atau mengontrol bola dengan tangan.
•
Sebelum
melakukan tes, testi boleh mencoba terlebih dahulu sampai merasa terbiasa.
Penilaian
:
Tiap
tendangan yang mengenai sasaran memperoleh nilai satu. Untuk memperoleh 1
nilai:
•
Bola
harus mengenai sasaran.
•
Bola
harus dikontrol atau diblok dahulu sebelum ditendang kembali.
•
Pada
waktu menendang atau mengontrol bola testi tidak boleh keluar dari daerah
tendangan.
•
Bila
testi menghentikan atau mengontrol bola dengan tangan, maka nilainya dikurangi
1 (satu)
•
Bila
bola tidak mengenai sasaran, maka testi tidak mendapatkan nilai.
•
Nilai
total yang diperoleh adalah jumlah nilai tendangan yang terbanyak dari ketiga
kesempatan menendang bola yang dilakukan testi.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Koordinasi Adalah perpaduan perilaku dari dua atau lebih
persendian, dimana antara yang satu dengan yang lainya saling berkaitan dalam
menghasilkan suatu keterampilan gerak. Dan koordinasi dibagi menjadi dua macam
yaitu koordinasi umum dan koordinasi khusus.
Adapun pengertian koordinasi dari
sudut pandang Anatomi dan Fisiologi yaitu Koordinasi dilihat sebagai pengaturan
terhadap proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot diatur melalui sistim
persyarafan. Dan dari sudut pandang Biomekanik, koordinasi adalah hubungan
timbal balik antara pusat susunan syaraf dengan alat gerak dalam mengatur dan
mengendalikan inplus tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang
terjadi untuk pelaksanaan gerakan.
Saran
Koordinasi tidak kalah penting dengan
komponen fisik lainnya untuk itu perlu adanya pelatihan untuk mengembangkan
koordinasi gerak terhadap peserta didik atau atlet oleh pendidik atau pelatih.
Kemudian selain memberikan latihan mengenai koordinasi, pendidik atau pelatih
juga menjelaskan terlebih dahulu tenatang apa itu koordinasi, bagai mana proses
terjadinya koordinasi gerak dan bagai mana cara melatih atau mengembangkan
koordinasi agar atlet atau peserta didik mengetahui lebih lanjut tentang
koordinasi dan mampu melatih koordinasinya sendiri diluar dari proses
pembelajaran atau latihan.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar