Teori pengolahan informasi, indera manusia dan keterampilan motorik

Kamis, 16 Mei 2019

Tes Dan Pengukuran (KOORDINASI) KELOMPOK 8


KELOMPOK 8
TES DAN PENGUKURAN
(KOORDINASI)

Hasil gambar untuk bulu tangkis
ANDI REZA ISKANDAR (1731042037)
WAHYU HIDAYAT ( 1731042035)
Muh.Gunawan (1731042034)
Muhammad Fahrul Hamid (1731042032)
Kata Pengantar
Puji syikur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Koordinasi”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Belajar Motorik.
            Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
            Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua, amin.

Makassar, 13 Februari 2019











Daftar isi

Kata pengantar...................................................................................................i
Daftar isi............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
Latar belakang...................................................................................................1
Rumusan Masalah.............................................................................................1
Tujuan................................................................................................................1
Manfaat..............................................................................................................2
BAB II Koordinasi
Hakikat koordinasi............................................................................................3
Macam-macam koordinasi................................................................................6
Koordinasi Gerakan..........................................................................................8
Dasar-dasar latihan koordinasi.........................................................................11
BAB III Penutup
Kesimpulan......................................................................................................14
Saran.................................................................................................................14
Daftar Pustaka...................................................................................................15



BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Koordinasi gerak dilihat sebagai pengatur terhadap proses-proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot yang diatur melalui sistem persyarafan atau disebut dangan intra muskulare koordination.
Koordinasi gerak meliputi peng-koordinasian kerja otot-otot yang terlibat dalam suatu pelaksanaan gerakan. pengkoordinasian tersebut diatur sedemikian rupa oleh sistem persyarafan. Yang diatur disini adalah :penyesuaian komponen-komponen kekuatan dan kecepatan yang dibutuhkan oleh otot dalam pelaksanaan gerak sesuai dangan kebutuhan setiap bagian gerak.
Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhaan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaannya. Derajat kordinasi yang tinggi ini sangat bermanfaat untuk pekerjaan yang tidak rutin dan tidak  dapat diperkirakan, faktor-faktor lingkungan selalu berubah-ubah serta saling ketergantungan adalah tinggi.
Komunikasi adalah kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan pemprosesan informasi. Semakin besar ketidak pastian tugas yang dikoordinasi, semakin membutuhkan informasi. Untuk alasan ini, koordinasi pada dasarnya merupakan tugas pemprosesan informasi.
Dalam beberapa situasi adalah tidak efisien untuk mengembangkan cara pengkoordinasian tambahan. Ini dapat dilakukan dengan penyediaan tambahan sumber daya-sumber daya untuk satuan-satuan organisasi atau penglompokan kembali satuan-satuan organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.




Rumusan masalah
1.      Jelaskan pengertian koordinasi ?
2.      Apa saja macam-macam koordinasi ?
3.      Apa yang di maksud koordinasi Gerakan ?
4.      Sebutkan Dasar-dasar latihan koordinasi ?
5.      Apa saja latihan koordinasi?

Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu koordinasi
2.      Untuk mengetahui macam-macam koordinasi
3.      Untuk mengetahui koordinasi Gerakan
4.      Untuk mengetahui Dasar-dasar latihan koordinasi
5.      Untuk mengetahui apa saja latihan koordinasi

Manfaat
1.        Agar kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan kordinasi
2.        Agar membuat pembaca mengetahui cara melatih dan mengembangkan kordinasi geraknya






BAB II
KOORDINASI

Hakikat Koordinasi
1. Pengertian Koordinasi Menurut para ahli
Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks (Harsono 1988: 219). Selanjutnya Mochamad Sajoto (1995: 9) koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif. Setiap orang untuk dapat melakukan gerakan atau keterampilan baik dari yang mudah, sederhana sampai yang rumit diatur dan diperintah dari sistem syaraf pusat yang sudah disimpan di dalam memori terlebih dahulu. Jadi untuk dapat melakukan gerakan koordinasi yang benar  diperlukan juga koordinasi sistem syaraf yang meliputi sistem syaraf pusat dan sistem syaraf tepi dengan otot, tulang, dan sendi.
Menurut Rusli Lutan, dkk (2000: 77), koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan. Koordinasi diperlukan hampir disemua cabang olahraga yang melibatkan kegiatan fisik, koordinasi juga penting bila berada dalam situasi dan lingkungan yang asing, misalnya perubahan lapangan pertandingan, peralatan, cuaca, lampu penerangan, dan lawan yang dihadapi. Tingkatan baik atau tidaknya koordinasi gerak seseorang tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat, cepat, dan efisien. Seorang atlet dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat dalam melakukan keterampilan yang masih baru baginya.
Koordinasi yang baik dapat mengubah dan berpindah secara cepat dari pola gerak satu kepola gerak yang lain sehingga gerakannya menjadi efektif. Sedangkan menurut Suharno (1982:110) koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk merangkai beberapa unsur gerak menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya. atau kemampuan menampilkan tugas gerak dengan luwes dan akurat yang seringkali melibatkan perasaan dan serangkaian koordinasi otot yang mempengaruhi gerakan. Menurut Sajoto (1988:59) Koordinasi berasal dari kata coordination adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan gerakan yang berbeda ke dalam suatu pola gerakan tunggal secara efektif. Sedangkan Nossek (1982:89) berpendapat bahwa koordinasi adalah kemampuan untuk memadukan berbagai macam gerakan ke dalam satu atau lebih pola gerak khusus.
Menurut Bompa (2004:43) coordination is a complex motor skill necessary for high performance. Koordinasi merupakan keterampilan motorik yang kompleks yang diperlukan untuk penampilan yang tinggi. Menurut Rusli Lutan (2000:77) koordinasi adalah kemampuan melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat, efisien, dan penuh ketepatan. Menurut Schmidt (1988:265) Koordinasi adalah perpaduan perilaku dari dua atau lebih persendian, dimana antara yang satu dengan yang lainya saling berkaitan dalam menghasilkan suatu keterampilan gerak.    
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa koordinasi adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang individu dalam memadukan berbagai macam gerak yang berbeda-beda, dengan kesulitan yang berbeda, tetapi dilakukan secara cepat dan tepat.
Mengenai indikator koordinasi, Sukadiyanto (2005: 139) menyatakan bahwa indikator utama koordinasi adalah ketepatan dan gerak yang ekonomis. Dengan demikian koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan gerak yang efektif dan efisien. Dimana komponen gerak yang terdiri dari energi, kontraksi otot, syaraf, tulang dan persendian merupakan koordinasi neuromuskuler. Menurut Sukadiyanto (2005: 139) koordinasi neuromuskuler adalah setiap gerak yang terjadi dalam urutan dan waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga.
Koordinasi neuromuskuler meliputi koordinasi intramuskuler dan intermuskuler. Pada koordinasi intramuskuler adalah kinerja dari seluruh serabut syaraf dan otot dalam setiap kerja otot yang berkontraksi secara maksimum. Kinerja otot tergantung dari interaksi serabut syaraf dan serabut otot di dalam
otot itu sendiri. Ciri orang yang memiliki koordinasi intramuskuler baik, dalam melakukan gerak akan serasi, tepat, ekonomis, dan efektif. Sedangkan pada koordinasi intermuskuler melibatkan efektivitas otot-otot yang bekerjasama dalam menampilkan satu gerak (Sukadiyanto, 2005: 139). Sebagai contoh, pemain sepakbola yang bermain di posisi sayap dituntut untuk bisa melakukan crossing (passing atas secara menyilang) sambil berlari cepat atau sprint. Pemain sepakbola yang memiliki koordinasi baik sudah pasti bisa melakukan crossing bola dengan benar, tetapi bagi pemain sepakbola yang memiliki koordinasi buruk akan kesulitan dalam melakukan crossing. Fungsi koordinasi adalah menghasilkan satu pola gerakan yang serasi, berirama dan kompleks maka dari itu fungsi latihan koordinasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Menurut Suntoro (2006:214), bahwa koordinasi adalah penyesuaian dan pengaturan yang baik. Dari paparan di atas untuk lebih jelas berikut akan dibahas anatomi mata, tangan, dan otak:

Anatomi mata terdiri dari tiga bagian yaitu :
  Lapisan luar, fibrus yang merupakan lapisan penyangga.
  Lapisan tengah, vaskuler.
  Lapisan dalam, lapisan saraf
                Mata memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya mata membantu seseorang mengambil sesuatu dibantu dengan tangan. Mata akan terasa fungsinya ketika bekerjasama dengan organ lainnya. Tanpa adanya kerja sama dengan organ lain, mata hanya untuk melihat saja tanpa bisa membantu manusia dalam melakukan aktifitas sehari-harinya.
         Anatomi Tangan
                Tangan adalah alat gerak sangat membantu manusia dalam menjalankan aktifitas sehari-harinya. Karena aktifitas manusia tidak lepas dari tangan. Tangan adalah anggota badan dari pergelangan tangan sampai ke ujung jari Budiono, (2005:536). Tidak jauh berbeda dengan pernyataan Wikimedia (2009:1) bahwa tangan adalah bagian tubuh di ujung suatu lengan. Sebagian besar manusia. memiliki dua tangan, biasanya dengan empat jari dan satu ibu jari. Bagian dalam tangan adalah telapak tangan.
       Anatomi Otak
     Otak adalah bagian paling penting dalam diri manusia. Karena semua gerakan atau otot-otot yang ada dalam manusia dioperasikan oleh otak. Otak mempunyai bagian yang utama, yaitu otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), dan otak kecil (serebelum).

2. Pengertian Koordinasi dari sudut pandang Anatomi dan Fisiologi
Dari sudut pandang fisiologi, Koordinasi dilihat sebagai pengaturan terhadap proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot diatur melalui sistim persyarafan. Dari definisi ini dapat ditarik suatu pengertian bahwa koordinasi meliputi pengkoordinasian kerja otot-otot yang terlibat dalam pelaksanaan suatu gerakan.
3. Pengertian Koordinasi dari sudut pandang Biomekanik
Pengertian dari sudut pandang biomekanik lebih diarahkan pada penyesuaian antara pemberian implus kekuatan pada ototdengan kebutuhan pada setiap gerakan.
Dari sudut pandang diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi adalah hubungan timbal balik antara pusat susunan syaraf dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan inplus tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang terjadi untuk pelaksanaan gerakan. 
         Macam-macam Koordinasi
Pada dasarnya koordinasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum dan koordinasi khusus (Bompa,1994:322).
         Koordinasi Umum
Koordinasi umum merupakan kemampuan seluruh tubuh dalam menyesuaikan dan mengatur gerakan secara sim ultan pada saat melakukan suatu gerak.  Artinya, bahwa setiap gerak yang dilakukan melibatkan semua atau sebagian besar otot-otot, sistem syaraf, dan persendian. Untuk itu, koordinasi umum ini diperlukan adanya keteraturan gerak dari beberapa anggota badan yang lainnya, agar gerak yang dilakukan dapat harmonis dan efektif sehingga dapat harmonis dan efektif sehingga dapat menguasai keterampilan gerak yang dipelajari. Koordinasi umum merupakan unsur penting dalam penampilan motorik dan menunjukkan tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang.

       Koordinasi Khusus
                   Koordinasi Khusus merupakan koordinasi antar beberapa anggota badan, yaitu kemampuan untuk mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota badan secara simultan (sage,1984:278). Pada umumnya setiap teknik dalam cabang olahraga merupakan hasil perpaduan antara pandangan mata-tangan (hand eye-coordination) dan kerja kaki (footwork). Koordinasi khusus merupakan pengembangan dari koordinasi umum yang dikombinasikan dengan kemampuan biomotor yang lain sesuai dengan karakteristik cabang olahraga. Ciri-ciri orang yang memiliki koordinasi khusus yang baik dalam menampilkan keterampilan teknik dapat secara harmonis, cepat, mudah, sempurna, tepat, dan luwes.

                               Koordinasi umum maupun koordinasi khusus keduaduanya sangat diperlukan dalam cabang olahraga sebab keduanya saling berpengaruh terhadap keterampilan gerak seseorang. Dalam sepakbola sebagian besar gerakan dilakukan oleh tungkai dan kaki. Fungsi dari gerakan lengan dan tangan hanya sebatas menjaga keseimbangan pemain sepak bola pada saat berlari, melakukan gerak tipu terhadap lawan pada saat menggiring bola, berbelok, berputar, dan berhenti mendadak. Karena sebagian besar gerakan yang di sepakbola dilakukan oleh tungkai dan kaki, maka koordinasi yang dilatihkan untuk pemain sepakbola adalah koordinasi yang dapat meningkatkan kombinasi gerakan tungkai dan kaki dengan arah pandangan mata, tetapi tanpa mengabaikan ayunan lengan dan tangan. Kombinasi ayunan lengan dan tangan selain membatu dalam keseimbangan juga mendapat membantu dalam pengharmonisan dan keluwesan gerakan. Dengan demikian sasaran utama pada latihan koordinasi adalah untuk meningkatkan kemampuan penguasaan gerak.

         Koordinasi Gerakan
koordinasi gerak dilihat sebagai pengatur terhadap proses-proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot yang diatur melalui sistem persyarafan atau disebut dangan intra muskulare koordination.
Koordinasi gerak meliputi pengkoordinasian kerja otot-otot yang terlibat dalam suatu pelaksanaan gerakan.pengkoordinasian tersebut diatur sedemikian rupa oleh sistem persyarafan.
Yang diatur disini adalah penyesuaian komponen-komponen kekuatan dan kecepatan yang dibutuhkan oleh otot dalam pelaksanaan gerak sesuai dangan kebutuhan setiap bagian gerak.

         Struktur Dasar Gerakan
Kata struktur diartikan secara sederhana sebagai suatu susunan tertentu maka struktur garak dapat diartikan sebagai strukur gerakan.atau dapat diterjemahkan sebagai susunan dasar dari suatu gerakan atau susunan yang selalu ada dalam pelaksanaan suatu gerakan.


         Irama Gerakan
Iram gerak adalah ciri-ciri yang menggambarkan ketepatan antara pelaksanaan bagian-bagian gerak dengan dimensi ruang dan waktu yang digunakan atau yang diperlukan pada setiap gerakan.
Untuk mendapatkan kemampuan irama gerakan yang baik,pada dasarnya harus dalakukan latihan-latihan secara berulang-ulang terhadap bentuk-bentuk gerakan yang sama.

       Hubungan gerakan
Hubungan gerakan adalah suatu proses transfer impuls tenaga dari suatu bagian tubuh yang lain atau proses transfer impuls dari suatu alat gerak ke alat gerak lain, sehingga terjadi hubungan gerakan.
Indikator yang dapat diamati dari hubungan gerakan yang tidak sempurna adalah
Terjadinya kelebihan gerakan yang tidak diperlukan yang mengakibatkan terganggunya transfer impuls tenaga untuk gerakan. Kelebihan gerakan tersebut diakibatkan oleh impuls tenaga yang diberikan terlalu besar dari yang dibutuhkan.
Luas Gerakan
Luas gerakan adalah luasnya ruangan atau lintasan yang terpakai dalam pelaksanaan suatu gerakan. Indikator-indikator yang dapat diamati untuk mengetahui kesalahan luas gerakan antara lain :
         Pemakaian luas gerakan untuk pelaksanaan suatu gerakan tidak stabil
         Frekwensi gerakan yang terlalu rendah dapat disebabkan karena ruangan yang terpakai untuk pelaksanaan suatu gerakan terlalu luas,sehinggawaktu yang dibutuhkan juga berlebih dari yang semestinya
         Frekwensi gerakan yang terlalu tinggi misalnya dalam berlari atau berenang dapat disebabkan oleh ruangan yang terpakai terlalu sempit
         Irama gerakan tidak konstan

 Kelancaran gerakan
Penyebab kesalahan gerakan atau tidak lancarnya gerakan adalah kemampuan kondisi (kekuatan,kecepatan,dan daya tahan) dan kemampuan koordinasi yang masih kurang, serta ketidak lengkapan, ketidak mengertian individu terhadap informasi tentang gerakan yang harus dalaksanakan.
Kelancaran gerakan atau aliran gerakan adalah suatu ciri-ciri yang menggambarkan kontinuitas dari jalannya suatu gerakan. Untuk dapat melihat kelancaran gerakan,indikator yang dapat diamati adalah:
       Kontinuitas jalannya gerakan
           Kecepatan atau percepatan gerakan (terlalu cepat atau terlalu lambat)
           Kecepatan gerakan
Dalam pelaksanan suatu gerakan, kecepatan merupakan salah satu ciri-ciri koordinasi gerakan yang perlu mendapatkan perhatian,hal ini disebabkan karena kecepatan sangat menentukan hasil yang ingin dicapai.
Untuk dapat memanfaatkan kecepatan gerakan secara optimal memang sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti, kemampuan mengantisipasi gerakan,kelancaran gerakan dan hubungan gerakan.
           Ketepatan dan kekonstanan gerakan
Ketepatan dan kekonstanan gerakan sangat menentukan sekali terhadap hasil yang ingin dicapai dalam pelaksanaan gerakan. Ketepatan gerakan dalam artian proses adalah ketepatan jalannya suatu rangkaian gerakan baik dilihat dari struktur dalam gerakan maupun dilihat dari sistematika gerakan.
Sedangkan ketetapan produk adalah suatu hasil yang diperoleh dari aktivfitas atau gerakn.
Menurut MEINEL (1977,HAL 180) mengartikan ketepatan gerakan sebagai ketepatan atau kesatuan antara perencanaan gerakan dengan hasil yang diperoleh. Pengertiannya adalah bahwa setiap pelaksanaan gerakan selalu didahului oleh suatu gerakan yang direncanakan pada pusat susunan syaraf.

           Dasar-dasar Latihan Koordinasi
      Karakter umum latihan koordinasi adalah melakukan gerakan beranekaragam dalam satu satuan waktu. Misalnya  pada olahraga sepakbola anggota tubuh bagian bawah sangat dominan dalam berbagai gerakan. Untuk anggota tubuh bagian atas yang meliputi lengan dan tangan harus dilatih juga secara seimbang, karena koordinasi itu melibatkan perpaduan berbagai macam gerakan yang terjadi pada bagian tubuh. Berikut akan disajikan petunjuk-petunjuk pengajaran latihan koodinasi mata, tangan, dan kaki.

            Memantulkan bola kesasaran berulang-ulang

Tujuan dari tes tersebut adalah :
         Untuk menilai koordinasi antara mata dengan tangan.
         Untuk mengukur tingkat koordinasi mata dengan tangan dengan basket Wall Voley Test.
Alat dan perlengkapan :
         Papan pantul atau dinding yang rata.
         bola basket
         Stop watch
         Lakban hitam lebar 5cm
         Blangko dan alat tulis
Prosedur pelaksanaan tes :
         Testi berdiri di daerah tendangan dan siap menendang bola. Dengan diberi aba-aba “ya” testi mulai melempar bola sebanyak mungkin, dan harus tepat sasaran. Sebelum melempar kembali bola harus ditangkap dengan tangan terlebih dahulu.
         Setiap melempar bola harus diawali dengan sikap melempar bola yang benar.
         Testi melakukan 2 kali kesempatan melempar bola, masing-masing 30 detik.Tidak boleh menghentikan atau mengontrol bola dengan kaki.
         Sebelum melakukan tes, testi boleh mencoba terlebih dahulu sampai merasa terbiasa.
Penilaian :
Tiap lemparan yang mengenai sasaran memperoleh nilai satu. Untuk memperoleh 1 nilai :
         Bola harus mengenai sasaran.
         Bola harus ditangkap dahulu sebelum dilempar kembali.
         Pada waktu melempar atau menangkap bola testi tidak boleh keluar dari daerah lemparan.
         Bila bola tidak mengenai sasaran, maka testi tidak mendapatkan nilai.
         Nilai total yang diperoleh adalah jumlah nilai lemparan yang terbanyak dari kedua kesempatan melempar bola yang dilakukan testi.

         Menendang bola tepat sasaran secara berulang-ulang

Tujuan dari tes tersebut adalah :
         Untuk menilai koordinasi antara mata dengan kaki
         Untuk mengukur tingkat koordinasi mata dengan kaki dengan Soccer Wall Voley Test

Alat dan perlengkapan :
         Papan pantul atau dinding yang rata.
         bola kaki
         Stop watch
         Kapur
         Blangko dan alat tulis
Pelaksanaan tes :
         Testi berdiri di daerah tendangan dan siap menendang bola.
         Dengan diberi aba-aba “ya” testi mulai menendang bola sebanyak mungkin, boleh menggunakan kaki manapun. Sebelum menendang kembali bola harus di blok atau dikontrol dengan kaki yang lain.
         Setiap menendang bola harus diawali dengan sikap menendang bola yang benar.
         Testi melakukan 2 kali kesempatan menendang bola, masing-masing 30 detik.Tidak boleh menghentikan atau mengontrol bola dengan tangan.
         Sebelum melakukan tes, testi boleh mencoba terlebih dahulu sampai merasa terbiasa.
Penilaian :
Tiap tendangan yang mengenai sasaran memperoleh nilai satu. Untuk memperoleh 1 nilai:
         Bola harus mengenai sasaran.
         Bola harus dikontrol atau diblok dahulu sebelum ditendang kembali.
         Pada waktu menendang atau mengontrol bola testi tidak boleh keluar dari daerah tendangan.
         Bila testi menghentikan atau mengontrol bola dengan tangan, maka nilainya dikurangi 1 (satu)
         Bila bola tidak mengenai sasaran, maka testi tidak mendapatkan nilai.
         Nilai total yang diperoleh adalah jumlah nilai tendangan yang terbanyak dari ketiga kesempatan menendang bola yang dilakukan testi.

























BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Koordinasi Adalah perpaduan perilaku dari dua atau lebih persendian, dimana antara yang satu dengan yang lainya saling berkaitan dalam menghasilkan suatu keterampilan gerak. Dan koordinasi dibagi menjadi dua macam yaitu koordinasi umum dan koordinasi khusus.    
Adapun pengertian koordinasi dari sudut pandang Anatomi dan Fisiologi yaitu Koordinasi dilihat sebagai pengaturan terhadap proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot diatur melalui sistim persyarafan. Dan dari sudut pandang Biomekanik, koordinasi adalah hubungan timbal balik antara pusat susunan syaraf dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan inplus tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang terjadi untuk pelaksanaan gerakan. 

Saran
Koordinasi tidak kalah penting dengan komponen fisik lainnya untuk itu perlu adanya pelatihan untuk mengembangkan koordinasi gerak terhadap peserta didik atau atlet oleh pendidik atau pelatih. Kemudian selain memberikan latihan mengenai koordinasi, pendidik atau pelatih juga menjelaskan terlebih dahulu tenatang apa itu koordinasi, bagai mana proses terjadinya koordinasi gerak dan bagai mana cara melatih atau mengembangkan koordinasi agar atlet atau peserta didik mengetahui lebih lanjut tentang koordinasi dan mampu melatih koordinasinya sendiri diluar dari proses pembelajaran atau latihan.





Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar