TES DAN PENGUKURAN
DAYA TAHAN
|
KELOMPOK 2
MUHAMMAD TAUFIQ
SAIFULAH S
NURUL AULIA
RIYAN
ANDI NUR FAJRIN
|
PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS
ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
|
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT. yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesempatan yang tak ternilai
harganya kepada kami kelompok 2 sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
diberi judul “Tes Dan Pengukuran Daya
Tahan’’. Dengan semaksimal mungkin kami mengusahakan pemenuhan kesempurnaan
makalah ini dan dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
Kami
menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan, namun demikian kami berharap
makalah ini dapat menjadi bahan rujukan dan semoga dapat menambah pengetahuan
mahasiswa-mahasiswi Universitas Negeri Makassar.
Dengan
segala hormat kami kelompok 2 sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.
Makassar,
18 februari 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………….…………………….…………… i
DAFTAR
ISI…………….……………………………………………………….. ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1.1 Latar
belakang………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan
masalah……………...……………………………………… 1
1.3 Tujuan
Dan Manfaat……………………………………………………. 2
BAB
II PEMBAHASAN……………….…………………………………………. 3
2.1 Pengertian
daya tahan………………………………………………….. 3
2.2 Model
latihan daya tahan……………………………...……………….,. 3
2.3 Metode
daya tahan……………………………………………………… 4
2.4 Cara
mengukur daya tahan seseorang………………………………..…. 5
2.5 Komponen
fisik………..….……………………………………………. 6
BAB
III PENUTUP……..…………………………………..……………….……. 8
3.2
Kesimpulan…………………………………………………………….. 8
3.3 Saran…………………………………………………………..……….. 8
3.3 Saran…………………………………………………………..……….. 8
BAB
IV DAFTAR PUSTAKA…..…………………………………………………. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Dalam melakukan
olahraga fisik, harus dilakukan secara teratur yaitu sebuah intensitas yang
sesuai, durasi dan frekuensi yang teratur. Intensitas olahraga harus semakin
meningkat seiring seiring meningkatkan kinerja utuk mencapai hasil yang
optimal. Namun, beban kerja atau olahraganya harus tetap berhubungan
dengankebugaran dan kekuatan individu. Olahraga yang teratur akan membuat
penurunan terhadap resting heart rate, meningkatkan ukuran jantung dan diding
jantung.
Dalam sebuah latihan
olahraga professional maupun pemula sangat dibutuhkan dayatahan tubuh dan
kekuatan. Disamping dari beberapa unsure lainnya seperti kecepatan, kelincahan
kelentukan dan lain sebagainya sebagai penunjang kondisi fisik.
Daya tahan (endurance)
diartikan sebagai kesanggupan bekerja dengan intensitas tertentu dalam rentang
waktu yang cukup lama tanpa kelelahan yng berlebihan. Daya tahan tebagi atas,
daya tahan umum dan daya tahan khusus. Kekuatan (strength) diartikan sebagai
kemampuan dalan menggunakan gaya dalam bentuk mengankat atau menahan suatu
beban. Jadi dayatahan kekuatan adalah kemampuan otot untuk mengatasai atau
mempertahankan kelelahan yang disebabkan pembebanan kekuatan dalam waktu yang
relatif lama.
Makalah
ini berisi tentang materi pengertian daya tahan, model daya tahan, metode daya
tahan, cara pengukuran daya tahan.
Dan
semoga dengan di susunnya makalah ini, makalah ini digunakan sebagai media
pembelajaran, karena materi ini adalah kumpuan dari beberapa sumber yang baik.
Sehingga setelah kita menggunakan makalah ini sebagai media pembelajaran,
kita semua, kususnya kami bisa lebih mengerti dan menguasai tentang materi ini.
Dan
semoga ilmu yang kita pelajari menjadi ilmu yang barokah sehingga apabila ilmu
kita barokah menjadikan ilmu kita akan bermanfaat sampai kapan pun.
Mengingat
kami juga manusia biasa apabila ada kesalahan atau kekurangan pada makalah ini
kami memohon maaf yang sebesar -besarnya.
2.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian daya tahan ?
2.
Sebut dan jelaskan model daya tahan?
3.
Sebut dan jelaskan metode daya
tahan?
4.
Sebut dan jelaskan cara mengukur
daya tahan ?
5.
Sebut dan jelaskan komponen fisik
?
3.
Tujuan
1.
Memahami dan mengerti daya tahan
2.
Memahami dan mengerti model daya
tahan
3.
Memahami dan mengerti metode daya
tahan
4.
Memahami dan mengerti cara
mengukur daya tahan
5.
Memahami dan mengerti komponen
fisik.
4. Manfaat
5.
Memahami dan mengerti daya tahan
Memahami dan mengerti model daya tahan
Memahami dan mengerti metode daya tahan
Memahami dan mengerti cara mengukur daya tahan
Memahami dan mengerti komponen fisik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
DAYA TAHAN
Daya
tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaaan dalam waktu yang
relative lama.istilah lainnya yang sering digunakkan ialah respiration-cardio-vasculair,yakni
daya tahan yang bertalian dengan pernafasan,jantung,peredaran darah.
Karena itu
bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan pernafasan,jantung, peredaran
darah ini disebut ergosistem sekunder yang dilatih melalui peningkatan
ergosistem primer(system saraf-otot dan tulang rangka)
Beberapa
cara melatih daya tahan:
1.
fartlek atau speed play: biasanya
dilakukan dialam terbuka yang diawali dengan lari lambat-lambat dan kemudian
diselingi lari cepat jarak pendek(sprint),selanjutnya dilanjutkan dengan
jogging dan lari jarak menengah dengan tempo sedang,diselingi dengan jogging
dan sprint,begitu seterusnya.
2.
latihan interval(interval
training) dilakukan dengan menggunakkan selang waktu istirahat diantara
rangkaian yang harus dilakukan.latihan dengan selang istirahat itu merupakan
bentuk latihan yang bertujuan untuk membina daya tahan keseluruhan dan
stamina.bentuk latihannya bisa berupa lari interval(interval running) dan
renang berinterval(interval swimming).
2.
MODEL LATIHAN DAYA TAHAN
1.
Latihan sirkut(circuit training)
Latihan circuit dan variasinya adalah bertujuan membentuk kesegaran
jasmani yang efektif dan terstruktur,bertujuan untuk mengembangkan dan
memperbaiki kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kekuatan,kecepatan,dan daya
tahan.latihan sirkuit dapat dilakukan dengan menggunakkan alat maupun tanpa
menggunakan alat.
a)
Latihan sirkuit tanpa
menggunakkan alat
b)
Latihan sirkuit dengan
menggunakan alat
2.
Latihan beban(weight training)
Latihan beban adalah program latihan kekuatan dengn
memberikan tahanan menggunakkan beban seperti barbell dan dumpell.program
latihan beban direncanakan untuk mengembangkan kekuatan otot.ada empat prinsip
yang akan mendasari program latihan angkat beban yaitu:
1. Prinsip
beban lebih
2. Prinsip
beban meningkat
3. Prinsip
program pengaturan
4. Prinsip
spesialisasi(kekhususan)
3.
Latihan interval(interval
training)
Latihan
interval adalah suatu system latihan yang dilakukan secara berganti-ganti
antara melakukan kegiatan latihan(interval kerja) dengan periode kegiatan yang
berintensitas rendah(periode sela) dalam suatu tahap latihan.
4.
Latihan bermain-main kecepatan
lari(speed play or fartlek)
Latihan bermain-main kecepatan lari adalah latihan
yang dilakukan dengan lari cepat dan lari pelan bergantian dilapangan biasa.berikut
ini diberikan contoh latihan bermain-main dengan kecepatan
5.
Latihan fisik naik turun
bangku(bench stepping)
Latihan naik turun bangku adalah latihan fisik yang
sederhana dan banyak digunakkan dalam kegiatan olahraga menggunakkan
bangku,kotak atau sejenisnya.
6.
Latihan fisik dengan system
aerobic
Latihan
aerobic menunjuk kepada kegiatan yang memerlukan oksigen dalam waktu yang
panjang dan kebutuhan tersebut ada pada tubuh yang memerlukan pengembangan
kapasitas mengambil oksigen.sebagai latihan aerobic,ada perubahan yang
menguntungkan terjadi pada system paru-paru,jantung,dan pembuluh darah.
7.
Latihan fisik dengan system
anaerobic
Anaerobic berarti kegiatan tanpa oksigen,dan jenis
latihan yang dilakukan dalah kegiatan tanpa menggunakkan oksigen yang berasal
dari system pernapasan.latihan anaerobic merupakan system latihan yang
dilakukan dimana energy yang digunakkan berasal dari ATP-PC(adenosine
triposphat-phospo creatine) maupun asam laktat,atau disebut juga proses
glikolisis an-aerobik,yaitu proses pemecahan glikogen tanpa menggunakkan
oksigen (Cooper 1982).
3.
METODE DAYA TAHAN
1.
Latihan sirkuit(sirkuit training)
Latihan
sirkuit yang terdiri dari beberapa pos latihan disusun sedemikian rupa sehingga
terbentuk rangkaian latihan yang sistematis sesuai dengan tujuan
latihan.penempatan delapan butir latihan yang disusun dalam latihan sirkuit
berbentuk dua bujur sangkar yang membentuk segi delapan.tujuan pengaturan
susunan latihan tersebut agar tidak terjadi penempatan dua jenis latihan yang
ditujukan untuk bagian badan yang sama secara berurutan.
a)
Latihan sirkuit tanpa alat
Pos 1:
latihan squat jump
Pos 2:
latihan back up
Pos 3:
latihan push up
Pos 4:
latihan sit up
Pos 5:
latihan loncat kedua paha didekatkan ke dada
Pos 6:
latihan back up mengangkat tungkai kaki
Pos
7:latihan squat trush
Pos
8:latihan berbaring telentang,angkat tungkai dan tangan.
b)
Latihan sirkuit menggunakan alat
Pos 1: bench
press
Pos 2:
dead lift
Pos 3:
jumping squat
Pos 4:
barbell curl
Pos 5:
side band
Pos 6:
hall squat
Pos 7:
triceps stretch
Pos 8:
good morning exercise
Pos 9:
lateral raise
Pos 10:
snatch from hang
2.
Latihan beban(weight training)
3.
Latihan interval(interval
training)
4.
Latihan bermain-main kecepatan
lari(speed play or fartlek)
a.
Pemanasan dengan berlari pelan
selama 5 menit hingga 10 menit
b.
Berlari cepat,kecepatan tetap
dengan jarak tiga perempat mil hingga satu perempat mil
c.
Berjalan cepat selama 5 menit
d.
Berlari pelan,diselingi lari
cepat jarak 65-75 yard,diulangi sampai terjadi kelelahan
e.
Berlari pelan, diselingi jalan
cepat 3-4 langkah secara tiba-tiba
f.
Berlari dengan kecepatan penuh
jarak 175-200 yard
g.
Berlari dengan langkah cepat
selama 1 menit
h.
Berlari mengelilingi lapangan
sebanyak 1-5 putaran
i.
Latihan naik turun bangku(bench
strepping)
4.
CARA MENGUKUR DAYA TAHAN
SESEORANG
Cara mengukur
Kebugaran Jasmani dapat dilakukan dengan tes. Tes yang dilakukan untuk mengukur
kebugaran jasmani seseorang meliputi:
- Kecepatan (speed)
- Kekuatan (strenght)
- Daya Tahan (endurance)
- Daya ledak (power)
- Kecepatan (speed)
- Kekuatan (strenght)
- Daya Tahan (endurance)
- Daya ledak (power)
Cara mengukur kebugaran jasmani menggunakan Tes
kecepatan (speed).
Untuk mengukur kebugaran jasmani
seseorang melalui tes kecepatan dapat dilakukan dengan lari sprint 60 meter, Parameter yang dapat digunakan dengan kategori usia
dan waktu yang ditempuh sebagai berikut:
·
Usia 12 - 14
tahun waktu tempuh 5 - 7
detik dikategorikan kondisi kebugaran jasmani seseorang BAIK
·
waktu tempuh 8 -
9 detik dikategorikan kondisi kebugaran jasmani seseorang CUKUP
·
waktu tempuh 10
detik dikategrikan kondisi kebugaran jasmani seseorang KURANG
Cara mengukur kebugaran jasmani
menggunakan tes daya tahan (endurance)
Untuk mengukur kebugaran jasmani seseorang melalui tes daya tahan dapat
dilakukan dengan lari jogging selama 12 menit. Parameter yang dapat dilakukan dengan jarak yang
ditempuh selama 12 menit tersebut
·
Jika dapat
menempuh jarak 2000 meter lebih maka dikategorikan kebugaran jasmani BAIK
·
Jika dapat
menempuh jarak 2000 meter-1000 meter dikategorikan kebugaran jasmani CUKUP
·
Jika jarak
tempuh kurang dari 1000 meter maka dikategorikan kebugaran jasmani KURANG.
5.
KOMPONEN FISIK
a.
Frekwensi Latihan: Latihan
dilaksanakan sesering mungkin dan terencana dalam waktu yang panjang. Frekwensi
latihan berbeda untuk setiap cabang olahraga, hal ini tergantung dari tingkat
kesulitan gerak dan pencapaian prestasi. sebagai contoh untuk latihan dasar
renang bagi pemula akan memerlukan frekwensi latihan yang lebih banyak
dibandingan dengan frekwensi latihan cabang angkat besi.
b.
Overload: Latihan harus diberikan
dengan beban cukup berat mendekati batas kemampuan atau ambang rangsang agar
dapat memberikan perubahan secara biologis didalam tubuh atlet serta mentalnya.
Beban latihan selalu bertambah secara terencana dan teratur sehingga kemampuan
otot-otot juga akan semakin meningkat.
c.
Specifikasi Latihan: Latihan akan
berpengaruh secara specifik terhadap tubuh kita terutama berpengaruh terhadap
kelompok otot tertentu, ruang gerak persendian, dan sistem energi. Jadi sebelum
latihan kita tentukan terlebih dahulu apa yang akan dilatih apakah teknik atau
kemampuan fisik dan yang terpenting adalah agar latihan yang diterapkan sesuai
dengan cabang olahraga yang akan ditingkatkan prestasinya.
d.
Individualisasi: Sekalipun sejumlah
atlet memiliki prestasi yang hampir sama tetapi prinsip individualis harus
menjadi perhatian utama untuk itu konsep latihan harus disusun sesuai dengan
kemampuan serta kekhasan setiap individu. Latihan merupakan masalah pribadi
artinya setiap atlet akan memberikan reaksi yang berbeda terhadap beban latihan
yang sama.
e.
Kualitas Latihan: Latihan harus
bermutu oleh sebab itu latihan intensif harus disertai koreksi yang tepat serta
konstruktif agar tujuan dari latihan tercapai.
f.
Variasi Latihan: Latihan yang
berulang-ulang seringkali menimbulkan rasa jenuh untuk itu pelatih dituntut
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun program latihan. Banyak ragam
latihan akan mengurangi kejenuhan itu misalnya latihan yang dikemas dalam suatu
permainan baik individu maupun kelompok dapat mengurangi kejenuhan.
g.
Model Latihan: Latihan sebaiknya
berisikan unsur-unsur yang menyerupai situasi dan kondisi pertandingan yang
sesungguhnya. Karena itu perlu diciptakan suatu model latihan yang hampir sama
situasi dan kondisi yang kelak akan dialami dalam pertandingan sesungguhnya
misalnya latihan dalam bentuk permainan sederhana dengan peraturan yang
dimodifikasi.
h.
Metode Latihan: Dalam melatih
ketrampilan olahraga seorang pelatih perlu mengetahui berbagai metode latihan
dengan tujuan agar latihan tersebut lebih bervariasi dan produktif. Metode
latihan yang dapat diterapkan antara lain; Whole and Part Method, Mental
Practice, dan Mass and Distributed Ptractice.
i.
Goal Setting/Target: Setiap
pelatih dalam melaksanakan program latihan pasti mempunyai tujuan atau target.
Target atau sasaran dapat dilakukan secara bertahap agar keberhasilan mencapai
tujuan akhir dapat terkontrol, tahap pertahap diatur sedemikian rupa dari mulai
tahap jangka pendek sampai tahap jangka panjang.
j.
Monitoring: Hasil latihan harus
selalu dimonitoring dan dievaluasi secara periodik dan secara kontinyu. Hal ini
sangat perlu guna mengetahui apakah program latihan berjalan sebagaimana
mestinya, dan pada akhirnya Program latihan yang disusun dan dilaksanakan akan
mendapatkan hasil optimal sesuai yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
·
Daya tahan adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan pekerjaaan dalam waktu yang relative lama.istilah
lainnya yang sering digunakkan ialah respiration-cardio-vasculair,yakni daya
tahan yang bertalian dengan pernafasan,jantung,peredaran darah.
·
Model daya tahan Latihan
sirkut(circuit training) , Latihan beban(weight training), Latihan
interval(interval training), Latihan bermain-main kecepatan lari(speed play or
fartlek), Latihan fisik naik turun bangku(bench stepping), Latihan fisik dengan
system aerobic, Latihan fisik dengan system anaerobic
·
Metode daya tahan Latihan
bermain-main kecepatan lari(speed play or fartlek)
a.
Pemanasan dengan berlari pelan
selama 5 menit hingga 10 menit
b.
Berlari cepat,kecepatan tetap
dengan jarak tiga perempat mil hingga satu perempat mil
c.
Berjalan cepat selama 5 menit
d.
Berlari pelan,diselingi lari
cepat jarak 65-75 yard,diulangi sampai terjadi kelelahan
e.
Berlari pelan, diselingi jalan
cepat 3-4 langkah secara tiba-tiba
f.
Berlari dengan kecepatan penuh
jarak 175-200 yard
g.
Berlari dengan langkah cepat
selama 1 menit
h.
Berlari mengelilingi lapangan
sebanyak 1-5 putaran
·
Cara mengukur daya tahan
adalah Kecepatan (speed), Kekuatan (strenght), Daya Tahan (endurance),
Daya ledak (power)
2.
SARAN
Demi
terwujudnya makalah yang lebih baik, kami selaku pembuat makalah mohon
sarannya.
BAB
4
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimous.
Moeslim. Tes dan Pengukuran Jilid I.
The Nelson Hand Reaction Test: Buku
kesehatan, tes pengukuran dan evaluasi halaman 88.
Iskandar
Z. Adisapoetra. (1999). Panduan Teknis
Tes & Latihan Kesegaran Jasmani Untuk Anak Sekolah. Jakarta
BIODATA
KELOMPOK
Nama lengkap
Muhammad Topiq, biasa di panggil Topiq, lahir di kabupaten Sinjai pada
tanggal 19 Februari 1999, alamat Rappocini Raya, dan dia Hobi bermain
Games….
|
Nama
lengkap Nurul Aulia Salsabila, biasa di panggil Bella, lahir pada tanggal
30 juli 1999 tepatnya di kabupaten pangkep, alamat Batua Raya. dia sangat
gemar bermain Tenis Meja
|
Nama lengkap Andi NUrfajrin Syam,
biasa di panggil Pajo, teampat tanggal laihir Bonto Datara 07 Desember
1997, alamat tempat tinggal jln Banta Bantaeng, hobi bermain sepak bola.
|
Nama
lengkap Saifullah. S
Hobir
berolahraga, lahir di Kolaka Utara pada tanggal 17 April 1999, alamat jln
Karaeng Bontotangga,
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar