KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca nya dalam intitusi perguruan tinggi ini.
Pada kesempatan ini kami dari kelompok satu akan membahas
tentang kekuatan
(strength) yang diartikan
sebagia kemampuan dalam menggunakan gaya dalam bentuk mengangkat atau menahan
suatu beban.baik
dari definisi,jenis,tes,maupun latihan.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
MAKASSAR,4 MARET 2019.
KELOMPOK
1
(DAFTAR ISI)
KATA
PENGANTAR. ………………………………………………………. i
DAFTAR
ISI. ………………………..……………………………..………… ii
BAB I
(PENDAHULUAN). ………………………………..……………………..…...1
A. LATAR
BELAKANG. ………………………..………………….……1
B. RUMUSAN
MASALAH. …………………….……………………… 2
C. TUJUAN. ……………………………………….…………………… .2
D. MANFAAT. …………………………………….……………………. 2
BAB
II
(PEMBAHASAN) …………………..……………………………..…..….....
3
A. DEFINISI
KEKUATAN (STRENGTH). ………………………..………..3
1.
MENURUT
BOMPA (1999)………………………………..….…….3
2.
MENURUT
FRIEDRICH (1969)……………………………..……..3
3.
MENURUT MOCHAMAD SAJOTO…………………………..…...3
4. MENURUT GILLES BEAUDIN PADA TAHUN 2014 ...……..…..4
B. JENIS-JENIS
KEKUATAN (STRENGTH). ………………………..…… 4
1. Kekuatan
umum (general strength) ……………………………..……. .4
2. Kekuatan khusus
(specipic strength)
…………………………..……….4
3. Kekuatan
maksimal (maximum strength) ………………………..…….4
4. Kekuatan
mutlak
…………………………………………………..…...4
5. Kekuatan
nisbi
……………………………………………………..…..4
6. Kekuatan
kecepatan (daya ledak) ……………………………………...4
7. Kekuatan
daya tahan (daya tahan otot)………………………………...4
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (STRENGTH)……….…5
1. Koordinasi intermuskuler …………………………………………….…5
2. Koordinasi intramuskuler ……………………………………………….5
3. Reaksi otot terhadap
rangsangan saraf …………………………...……..5
4. Sudut sendi ……………………………………………………………...5
D. BENTUK-BENTUK LATIHAN. ………………………………….………6
1. Push up. ……………………………………………………….……….6
2. Sit up. …………………………………………………………….……7
3. Back lift. …………………………………………………….…………8
E. TES DAN PENGUKURAN
KEKUATAN………………………………...9
1. Tes kekuatan genggam atau peras
(hand grip dynamometer test)……..9
2. Tes kekuatan otot tungkai (leg
dynamometer test)……………………10
BAB III
(PENUTUP).
………………………………………….………………….……. 9
A. KESIMPULAN.
……………………..……………………………….........9
B. SARAN.
……………………………….……………..…….……………..11
DAFTAR
PUSTAKA. …………………………………………….…….….… 12
BIODATA
PENULIS……………………………………………..……….….. 13
BAB I
(PENDAHULUAN)
A. Latar
Belakang
KEKUATAN
atau STRENGTH adalah suatu kemampuan yang dikeluarkan oleh otot tubuh
dalam mehanan suatu beban. Kekuatan otot ini merupakan daya penggerak di
dalam setiap kegiatan, mengurangi potensi terjadinya cidera, menguatkan
stabilitas persendian serta menunjang efisiensi kerja.
Pengertian lain dari
kekuatan atau strength adalah suatu kemampuan otot membangkitkan tegangan atas
suatu tahanan, dengan demikian maka latihan yang paling cocok dalam melatih
kekuatan atau strength adalah resistance exercise atau latihan tahanan.
Pengertian lainnya adalah
bahwa Kekuatan atau Strength merupakan
sebuah tenaga atau tegangan atau pun gaya yang bisa dihasilkan otot atau pun
sekelompok otot pada suatu konstraksi yang disebabkan adanya beban maksimal.
Seseorang bisa saja memiliki kekuatan pada otot bagian tertentu tetapi belum
tentu ia mempunyai kekuatan yang sama pada bagian otot tubuh lainnya.
Latihan Kekuatan adalah suatu jenis latihan tubuh yang
bertujuan untuk meningkatkan kekuatan fisik.Kekuatan yang dilatih dibagi
menjadi dua yaitu kekuatan absolut dan kekuatan relatif.Latihan kekuatan
bermanfaat untuk membangun otot, membakar lemak, meningkatkan kesehatan, dan memperkuat karakter publikasi oleh Gilles Beaudin pada tahun
2014 menyatakan bahwa latihan kekuatan bermanfaat untuk menghambat penuaan,
memperbaiki kemampuan otak, mengaktifkan lebih banyak gen, dan mengembalikan hormon yang hilang pada pria
Terdapat banyak metode dalam latihan
kekuatan. Meskipun demikian, ada empat prinsip dasar yang harus diperhatikan
agar latihan kekuatan bekerja secara efektif dan efisien.
- Memilih jenis
latihan yang sesuai
- Frekuensi latihan
- Banyaknya set
dalam suatu latihan
- Banyaknya repetisi
dalam suatu set
B.
Rumusan Masalah
1) Apa
itu kekuatan atau (STRENGTH)?
2) Ada
berapa jenis-jenis kekuatan?
3) Apa
factor yang mempengaruhi strength?
4) Bagaimana
bentuk tes dan pengukuran pada kekuatan?
5) Apa
bentuk latihan dari kekuatan itu?
C.Tujuan
1) Untuk
Mengetahui apa itu kekuatan atau (strength).
2) Agar
pembaca memiliki pemahaman jenis-jenis kekuatan.
3) Untuk
memahami factor yang mempengaruhi kekuatan atau strength.
4) Agar
pembaca mengetahui bentuk-bentuk dari bentuk latihan.
5) Agar
kita dapat mengetahui bagaimana bentuk tes dan pengukuran dari kekuatan.
D.Manfaat
v Agar pembaca dapat mengetahui apa itu Strength.
v Pembaca
dapat mengetahui jenis-jenis kekuatan.
v Agar
supaya pembaca dapat memahami factor yang mempengaruhi strength.
v Agar
dapat mengetahui bentuk latihan dari
strength.
v Agar
dapat memahami bentuk tes dan pengukuran pada kekuatan.
BAB II
(PEMBAHASAN)
KEKUATAN
(STRENGTH)
A.
DEFINISI
KEKUATAN ATAU (STRENGTH).
Kekuatan (strength)
diartikan sebagia kemampuan dalam menggunakan gaya dalam bentuk mengangkat
atau menahan suatu beban. Kekuatan merupakan kompenen
yang sangat penting dari kondisi fisik secara keseluruhan, karena merupakan
daya penggerak setiap aktifitas fisik.
Latihan Kekuatan adalah suatu jenis latihan tubuh yang bertujuan untuk meningkatkan
kekuatan fisik. Kekuatan yang dilatih dibagi menjadi dua yaitu kekuatan absolut
dan kekuatan relatif.Latihan kekuatan bermanfaat untuk membangun otot, membakar lemak, meningkatkan kesehatan, dan memperkuat karakter publikasi oleh Gilles Beaudin pada tahun 2014
menyatakan bahwa latihan kekuatan bermanfaat untuk menghambat penuaan,
memperbaiki kemampuan otak, mengaktifkan lebih banyak gen, dan mengembalikan hormon yang hilang pada pria
Beberapa pengertian atau devenisi kekuatan menurut
beberapa ahli:
1)
Menurut
Bompa (1999)
Pengertian kekuatan menurut Bompa ialah kemampuan otot dan saraf
tubuh untuk mengatasi beban internal dan beban eksternal.
2)
Menurut
Friedrich (1969)
Pengertian kekuatan menurut Friedrich ialah
kemampuan yang dimiliki otot untk bekerja menahan beban secara maksimal.
3)
Menurut Mochamad Sajoto
Pengertian
kekuatan menurut Mochamad Sajoto ialah komponen kondisi fisik seseorang tentang
kemampuannya dalam menggunakan otot untuk menerima beban saat bekerja.
4) Gilles Beaudin pada tahun 2014
menyatakan bahwa latihan kekuatan bermanfaat untuk
menghambat penuaan, memperbaiki kemampuan otak, mengaktifkan lebih banyak gen, dan mengembalikan hormon yang hilang pada pria
B.
JENIS-JENIS
KEKUATAN (STRENGTH)
Kekuatan
di bedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan waktu pelaksanaan
unjuk kerja yang di lakukan. Jenis-jenis kekuatan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Kekuatan
umum (General strength)
Merupakan kekuatan dari sistem otot
secara menyeluruh.
2. Kekuatan
khusus (specipic strength)
Di artikan sebagai kekuatan yang ada
pada otot-otot tertentu yang terlibat secara khusus pada gerakan atau cabang
tertentu (di anggap sebagai penggerak utama).
3. Kekuatan
maksimal (maximum strength)
Di artikan sebagai kekuatan atau
gaya yang paling tinggi yang dapat di tampilkan oleh sistem saraf otot sewaktu
kontraksi maksimum yang di lakukan dengan sadar.
4. Kekuatan
mutlak
Di
artikan sebagai kemampuan seorang atlet dalam mengarahkan tenaga yang maksimum,
tanpa mempertimbangkan berat badannya.
5. Kekuatan
nisbi
Ialah rasio antara kekuatan mutlak dengan berat badan.
6. Kekuatan
kecepatan (daya ledak)
Ialah wujud atau hasil dari dua kemapuan yaitu kekuatan dan
kecepatan.
7. Kekuatan
daya tahan (daya tahan otot)
Di artikan sebagai kemampuan otot melakkukan aktifitas yang
relative berat.
C.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI (STRENGTH)
Berikut ini beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan seseorang :
1.
Koordinasi intermuskuler
Merupakan interaksi yang di lakukan
oleh sejumlah kelompok otot pada saat melakukan kegiatan, khususnya aktivitas
jasmani yang memerlukan kekuatan.
2.
Koordinasi intramuskuler
Kekuatan juga dapat di pengaruhi oleh
koordinasi intramuskuler, atau dengan kata lain tergantung pada fungsi saraf
otot yang terlibat dalam pelaksanaan tugas aktivitas fisik.
3.
Reaksi otot terhadap rangsangan saraf
Menurut Kuznetsuv otot akan memberikan
reaksi terhadap rangsangan saraf sebesar 30% dari total potensi yang di miliki
oleh otot yang bersangkutan.
4.
Sudut sendi
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa kekuatan maksimum akan tercapai jika sendi yang terlibat dalam kegiatan
tersebut berada pada kondisi yang benar-benar lurus atau mendekati lurus.
D. BENTUK-BENTUK LATIHAN
1) Push up, Latihan
push up di lakukan dengan tujuan untuk melatih kekuatan pada bagian otot lengan
dan bahu, cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a) posisi tubuh di luruskan dengan
menhadap ke lantai.
b) kedua tangan di luruskan dengan
mengangkat tubuh.
c) lalu kedua tangan di tekukkan dengan
beban tubuh dan Selanjutnya gerakan dilakukan terus-menerus dengan waktu yang telah di tentukan
Tujuan latihan : meningkatkan
kekuatan otot tangan.
Metoda latihan : pengulangan
Waktu yang dibutuhkan :
1. Set : 6 x
2. Durasi : 180 detik = 3 menit
3. Interval : 6 menit
4. Recovery : 12 menit
2) Sit up, Latihan sit-up di lakukan dengan
tujuan untuk melatih kekuatan otot perut. Caranya antara lain sebagai berikut:
a) Berbaring dengan lutut ditegakkann
dan telapak kaki berada di lantai.
b) setelah aba-aba melakukan sit up
sepenuhnya bebrapa kali, pada setiap set
c) sit up yang sempurna apabila
melakukannya tanpa telapak kaki terangkat.
Tujuan latihan :meningkatkan kekuatan otot perut.
Metoda latihan : pengulangan
Waktu yang dibutuhkan :
1. Set : 6 x
2. Durasi : 180 detik = 3 menit
3. Interval : 6 menit
4. Recovery : 12 menit
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan latihan kekuatan adalah :42 menit ditambah jogging 15 menit dan 10
menit cooling down = 1 jam 17 menit
Catatan :
- Sebaiknya beban pada set awal lebih
ringan dibandingkan set-set berikutnmya.
- Semakin tinggi level sit-up yang
dapat dilakukan, maka semakin baik kemampuan kekuatan otot perut.
- Satuan latihan ini merupakan salah
saut contoh latihan yang bertujuan untuk menigkatkan kekuatan, masih banyak
cara lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan.
- Gerakan dalam latihan dilakukan
dengan sempurna.
3) Back Lift Latihan back lift di lakukan untuk
melatih kekuatan otot punggung. Cara melakukannya antara lain sebagai berikut:
·
Tidur telungkup, rapatkan kedua kaki, dan letakkan kedua
tangan di belakang kepala.
·
Lalu angkat badan hingga bagian dada tak menyentuh lantai,
sedangkan posisi kaki tetap pada posisi semula.
·
Lakukan gerakan tersebut berulang-ulang.
4) Pull-up, Merupakan
salah satu latihan otot punggung (lattisimus dorsi) yang dilakukan dengan
bergelantungan pada sebuah palang besi dengan menarik badan sekuat-kuatnya
sampai dagu melampaui palang besi tersebut.
Otot-otot yang dilatih dalam olahraga ini di antaranya
adalah: - lattisimus
dorsi (otot pada bagian tubuh belakang)
- otot
trapezius (otot yang berbentuk segitiga yang
menutupi area belakang leher)
- otot
pectoralis (otot yang terletak pada area dada)
- otot
rhomboid (terletak pada punggung bagian atas)
- otot
bisep dan trisep
- otot
brachioradialis (terletak pada lengan depan)
Bagi pemula, tentunya anda harus
memperhatikan cara melakukan olah raga ini dengan baik dan benar. Jika
anda melakukannya dengan cara atau posisi yang salah, dikhawatirkan akan
berdampak cidera pada tubuh anda.
Berikut adalah beberapa cara
melakukan pull up yang baik dan benar:
- Memposisikan
tubuh dengan sikap tegap.
- Angkat
tangan anda dan bersiap untuk menggapai palang besi yang sudah anda
siapkan.
- Gapailah
palang besi dan cobalah mengangkat seluruh badan anda sekuat tenaga hingga
dagu anda melampaui batas palang besi.
- Jika masih
kuat jangan pernah lepaskan palang besi yang menjadi tumpuan dimana anda
menggantung, lakukan gerakan tersebut secara berulang sekuat yang anda
bisa.
- Jika anda
hanya bisa melakukannya satu kali, tidak masalah anda bisa mencoba
melakukannya kembali dari posisi awal.
E.
TES DAN PENGUKURAN KEKUATAN
Ada beberapa macam tes untuk
mengetahui kekuatan sesorang diantaranya:
1.
Tes kekuatan genggam atau peras
(hand grip dynamometer test)
v Tujuan:untuk mengukur kekuatan
genggam atau peras tangan kanan dan tangan kiri.
v Fasilitas/alat:ruangan yang
rata,hand grip dynamometer,blanko(kertas,).
Pensil (pulpen)
v Petugas:pemandu tes,pencatat skor.
Pelaksanaan.
Peserta tes berdiri tegak,kaki
direnggangkan selebar bahu ± 30º,kedua lengan lurus di samping badan,menggenggam
alat hand grip dynamometer.peserta tes menggenggam atau memeras alat tersebut
dengan sekuat tenaga.pada saat menggenggam atau mengeras,lengan membuat sudut
20º-30º dengan tubuh (ketiak tidak menutup).tes ini dilakukan bergantian antara
tangan kanan dan tangan kiri,masing-masing 3 kali dengan selang waktu 1
menit.catat penunjukan jarum pada skala saat nilai maksimum tercapai.skor tidak
dicatat apabila pada waktu menggenggam atau memeras alat,lengan menempel pada
tubuh. (Halim, 2009)
No
|
Klasifikasi
|
Untuk
|
Nilai
|
1
|
baik sekali
|
putra/putri
|
›54.00 / ›33.00
|
2
|
Baik
|
putra/putri
|
45.00-53.50 / 28.00-32.50
|
3
|
sedang
|
putra/putri
|
31.50-44.50 / 20.00-27.00
|
4
|
kurang
|
putra/putri
|
22.50-31.50 / 15.00-19.50
|
5
|
kurang sekali
|
putra/putri
|
›22.00 / ›14.50
|
Sumber : sajoto (1994 :25)
2.
Tes kekuatan otot tungkai (leg
dynamometer test)
v Tujuan: untuk mengukur kekuatan otot
tungkai.
v Fasilitas\alat: ruangan yang
rata,back and leg dynamometer,belt,blanko (kertas),pensil (pulpen).
v Petugas:pemandu tes,pencatat skor
Pelaksanaan:
Pesertra
tes berdiri pada tumpuan back and leg dynamometer dengan kedua lutu ditekuk
membentuk sudut 130-140º dan tubuh tegak lurus.panjang rantai dynamometer
diatur sedemikian rupa sehingga posisi tongkat pegangan melintang di depan
kedua paha.belt atau ikat pinggang dililitkan pada pinggang dan tongkat
pegangan.tongkat pegangan digengganmdengan posisi tangan pronasi (menghadap ke
belakang).tarik tongkat pegangan sekuat mungkin sengan meluruskan sendi lutut
perlahan-lahan tanpa bantuan otot tangan dan otot punggung.baca penunjukan
jarum skala pada saat nilai maksimum tercapai.tes ini dilakukan 3 kali dengan
selang waktu istirahat 1 menit.skor tidak dicatat apabila waktu menarik alat
dibantu dengan otot tangan dan otot punggung. (Halim, 2009)
Gambar 3.4 Tes kekuatan otot tungkai
dengan leg dynamometer
BAB III
(PENUTUP)
A.
KESIMPULAN
1. KEKUATAN
ATAU (STRENGTH).
Kekuatan atau Strength
adalah suatu kemampuan yang
dikeluarkan oleh otot tubuh dalam mehanan suatu beban. Kekuatan otot ini
merupakan daya penggerak di dalam setiap kegiatan, mengurangi potensi
terjadinya cidera, menguatkan stabilitas persendian serta menunjang efisiensi
kerja.
2.
Beberapa pengertian atau devenisi kekuatan menurut beberapa ahli:
b.
Menurut
Bompa (1999)
Pengertian kekuatan menurut Bompa ialah kemampuan otot dan saraf
tubuh untuk mengatasi beban internal dan beban eksternal.
c.
Menurut
Friedrich (1969)
Pengertian kekuatan menurut Friedrich ialah
kemampuan yang dimiliki otot untk bekerja menahan beban secara maksimal.
d.
Menurut Mochamad Sajoto
Pengertian kekuatan
menurut Mochamad Sajoto ialah komponen kondisi fisik seseorang tentang
kemampuannya dalam menggunakan otot untuk menerima beban saat bekerja.
3. Terdapat banyak metode
dalam latihan kekuatan. Meskipun demikian, ada empat prinsip dasar yang harus
diperhatikan agar latihan kekuatan bekerja secara efektif dan efisien.
a)
Memilih jenis latihan yang sesuai.
b)
Frekuensi latihan.
c)
Banyaknya set dalam suatu latihan.
d)
Banyaknya repetisi dalam suatu set.
4. Beberapa factor yang
mempengaruhi kekuatan antara lain:
a)
Koordinasi intermuskuler
Merupakan interaksi yang di lakukan
oleh sejumlah kelompok otot pada saat melakukan kegiatan, khususnya aktivitas
jasmani yang memerlukan kekuatan.
b)
Koordinasi intramuskuler
Kekuatan juga dapat di pengaruhi oleh
koordinasi intramuskuler, atau dengan kata lain tergantung pada fungsi saraf
otot yang terlibat dalam pelaksanaan tugas aktivitas fisik.
c)
Reaksi otot terhadap rangsangan saraf
Menurut Kuznetsuv otot akan memberikan
reaksi terhadap rangsangan saraf sebesar 30% dari total potensi yang di miliki
oleh otot yang bersangkutan.
d)
Sudut sendi
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa kekuatan maksimum akan tercapai jika sendi yang terlibat dalam
kegiatan tersebut berada pada kondisi yang benar-benar lurus atau mendekati
lurus.
5. Ada beberapa bentuk test
kekuatan,diantaranya:
1. Tes kekuatan genggam atau peras
(hand grip dynamometer test)
v Tujuan:untuk mengukur kekuatan
genggam atau peras tangan kanan dan tangan kiri.
v Fasilitas/alat:ruangan yang
rata,hand grip dynamometer,blanko(kertas,).
Pensil (pulpen)
2. Tes kekuatan otot tungkai (leg
dynamometer test)
v Tujuan: untuk mengukur kekuatan otot
tungkai.
v Fasilitas\alat: ruangan yang
rata,back and leg dynamometer,belt,blanko (kertas),pensil (pulpen).
B.
SARAN
Dari makalah ini diharapkan dapat menjadi bekal kita
nantinya sebagai calon pendidik atau sebagai calon pelatih agar tercapai tujuan
pembentukan kekuatan yang efektif dan efisien.serta memperbaiki kekurangan dari
latihan kekuatan atau strength,yang diantaranya:
·
Kekuatan atau strength, dimiliki oleh setiap
individu,namun kekuatan tersebut harus ditingkatkan melalui proses latihan,seperti
sit up,push up dan back lift.nah,proses latihan inilah yang harus mlebih di
perbanyak intensitasnya.
·
Bebetapa devenisi atau
teori-teori dari beberapa ahli mengenai kekuatan atau strength masih sangat
kurang,jadi kami berharap ada pendapat lain yang dapat dijadikan patokan
sebagai sumber pelajaran.
·
Evaluasi hasil latihan
kekuatan harus lebih ditingkatkan agar supaya dapat mencapai target yang
diinginkan.
·
Kita harus
memperhatiakan empat prinsip dasar
yang harus diperhatikan agar latihan kekuatan bekerja secara efektif dan
efisien.yaitu:memilih jenis latihan,frekuensi latihan,banyaknya set dalam suatu
latihan dan banyaknya repetisi dalam suatu set.
·
Memperbanyak porsi
latihan agar kekuatan yang kita miliki dapat bekerja secara efektif dan
efisien.
DAFTAR PUSTAKA
google.com. (n.d.). foto kekuatan genggam.
Halim,
N. I. (2009). Tes dan pengukuran
kesegaraan jasmani. makassar: Badan Penerbitan Universitas Negri
Makassar.
https://www.idpengertian.com/pengertian-kekuatan/Zeichner, K. and
Liston, p.,
BIODATA PENULIS
1.
ERWAN HAFID
(1731042009)
PENJASKESREK (E)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2.
RITA ARIANTI
(1731042007)
PENJASKESREK (E)
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
3.
HERMAWAN
(17310421087)
PENJAS KESREK (E)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
4.
IRSAN
(1731042011)
PENJASKESREK (E)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
5.
ANDI FATHURAHMAN MALIK
(1731042044)
PENJASKESREK (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar